Bunyi merupakan gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal). Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
A. Perambatan Bunyi
Bunyi dapat merambat dari sumber bunyi di tempat lain melalui media. Di luar angkasa tidak ada udara atau disebut hampa udara. Pada ruang hampa udara, bunyi tidak dapat terdengar. Media perambatan bunyi adalah benda padat, cair, dan gas. Perambatan bunyi juga memerlukan waktu. Kecepatan perambatan bunyi disebut juga cepat rambat bunyi.
- Bunyi merambat melalui benda padat. Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidak sama. Perambatan bunyi melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada melalui benda cair atau gas. Tempelkan telingamu ke dinding! Mintalah temanmu untuk memukul bagian dinding yang lain! Bunyi pukulan akan terdengar. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui benda padat. Bunyi pukulan dinding terdengar lebih keras melalui dinding daripada melalui udara. Jadi bunyi merambat lebih baik melalui benda padat daripada udara.
- Bunyi merambat melalui benda cair. Perambatan bunyi dapat melalui air. Ketika kita membenturkan dua buah batu di dalam air, bunyinya bisa terdengar dari luar air. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui air. Bunyi benturan tersebut lebih lemah dibandingkan bunyi benturan batu di luar air. Hal ini menunjukkan bahwa rambatan bunyi melalui air kurang baik dibanding melalui udara.
- Bunyi merambat melalui benda gas. Salah satu benda gas adalah udara. Bunyi dapat melalui udara, seperti bunyi guntur yang sering kita dengar pada saat hujan. Ketika terjadi guntur, tekanan udara berubah, yaitu naik turun. Gelombang bunyi merambat ke segala penjuru dan terdengar dari berbagai arah. Contoh lain, pada saat lonceng dipukul, kita mendengar bunyinya. Hal ini menunjukkan bahwa bunyi merambat melalui udara. Bunyi dapat merambat melalui benda padat, cair, dan gas.
Bunyi mempunyai sifat dapat dipantulkan dan diserap. Bunyi akan dipantulkan bila mengenai benda yang permukaannya keras. Sebaliknya, bunyi akan diserap jika mengenai benda yang permukaannya lunak.
Benda yang permukaannya lunak dapat dijadikan sebagai peredam suara, misalnya kapas, karpet, wol, kertas, spon, busa, kain, dan karet. Benda tersebut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya gaung. Peredam bunyi biasanya digunakan pada gedung bioskop, studio rekaman, dan gedung pertemuan agar pantulan bunyi yang dihasilkan tidak mengganggu bunyi aslinya. Pemantulan gelombang bunyi memenuhi Hukum Pemantulan yang menyatakan sebagai berikut.
- Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar.
- Sudut bunyi datang sama dengan sudut bunyi pantul.
B. Macam-Macam Bunyi Pantul
Bunyi Pantul yang Memperkuat Bunyi Asli Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan. Hal inilah yang menyebabkan suara seseorang di dalam ruangan kecil terdengar lebih jelas.
Gaung atau Kerdam Gaung adalah bunyi yang diperoleh dari hasil pemantulan oleh sumber bunyi yang jaraknya dengan dinding pemantul agak jauh sehingga sebagian dari bunyi pantul terdengar bersamaan .
Gema Gema adalah bunyi yang diperoleh dari pemantulan dimana jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul sangat jauh sehingga keseluruhan bunyi pantul dapat terdengar setelah bunyi asli. Misalnya, bunyi pantul orang yang berteriak di lereng bukit.
C. Laporan Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi
Tujuan:
Memahami macam-macam bunyi pantul melalui percobaan terhadap bunyi benda-benda sederhana dalam ruangan
Alat dan bahan:
Piring kaca, piring plastik, piring kaleng, gabus, dua tabung kertas, beberapa buku, dan arloji yang berdetak.
Langkah Kerja:
- Susunlah dua baris buku dengan ketinggian yang sama.
- Letakkan tabung-tabung di atas buku dengan hati-hati.
- Pegang arloji di telingamu. Dengar baik-baik untuk meyakinkan bahwa kamu mendengar bunyi detak arloji.
- Letakkan arloji ke dalam salah satu tabung. Dengarkan dari ujung tabung yang lain. Apakah kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum arloji?
- Minta temanmu untuk memegang piring atau benda lain di ujung tabung yang lain, seperti pada gambar. Apakah sekarang kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum
1. Apa yang terjadi dengan gelombang bunyi pada tabung kedua jika kamu meletakkan piring kaca. Suara arloji lebih keras.
2. Ketika piring kaca diganti dengan gabus yang empuk, apa yang terjadi? Jelaskan. Suara menjadi lebih pelan.
3. Apa yang terjadi pada gelombang bunyi pada tabung pertama? Bunyi lebih keras karena bunyi dipantulkan oleh piring.
Laporan percobaan adalah laporan yang berisi hasil dari percobaan yang telah dilakukan. Isi dari laporan percobaan adalah: Nama percobaan, Tujuan Percobaan, Alat dan Bahan yang dibutuhkan, Langkah-langkah percobaan, dan kesimpulan, Berikut ini adalah contoh laporan percobaan pemantulan dan penyerapan bunyi
Nama percobaan: | Percobaan Pemantulan dan Penyerapan Bunyi |
Tujuan percobaan: | Membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan dan diserap |
Alat-alat yang dibutuhkan: | Alat yang dibutuhkan: piring kaca, piring plastik, piring kaleng, gabus, dua tabung kertas, beberapa buku, dan arloji yang berdetak. |
Langkah kerja: |
|
Hasil percobaan | Percobaan 1 : Bunyi yang dipantulkan pada benda yang keras (piring) akan memantul Percobaan 2 Bunyi yang dipantulkan pada benda yang lunak (gabus), bunyi tidak dapat memantul atau bunyi terserap |
Kesimpulan | Bunyi akan dipantulkan apabila mengenai benda keras dan diserap apabila mengenai benda yang empuk. |