Hari ini Siti dan teman-temannya membaca majalah, surat kabar, dan berbagai artikel di internet tentang lingkungan sehat. Siti dan teman-temannya menginginkan hidup sehat dengan lingkungan di sekitarnya pun sehat. Bagaimana lingkungan yang sehat?
Menurut saya lingkungan pada gambar di atas termasuk lingkungan sehat. lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal – hal yang menyebabkan gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat dan limbah gas. Juga terhindar dari binatang – binatang pembawa bibit penyakit, zat kimia berbahaya, polusi suara berlebihan serta hal – hal lain
LINGKUNGAN SEHAT
Memiliki lingkungan sehat adalah idaman setiap manusia. Hal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari diri pribadi. Tempat tinggal yang bebas dari sampah akan membuat semua anggota keluarga sehat terhindar dari berbagai penyakit. Beberapa cara perlu dilakukan untuk menjaga lingkungan tetap sehat, yaitu sebagai berikut.
- Selalu sediakan tempat sampah pada bagian-bagian ruangan tertentu di rumah. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas keseharian manusia. Namun, jika sampah tidak ditangani dengan baik, dapat menjadi masalah yang mengganggu keseimbangan lingkungan dan juga mengakibatkan permasalahan kesehatan tubuh. Kelola sampah di rumah dengan baik.
- Jangan biarkan sampah menumpuk dan berserakan. Sampah yang menumpuk dan berserakan tentunya akan mengundang tamu yang tidak diinginkan, tamu pembawa penyakit seperti virus dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan.
- Bersihkan selalu lantai rumah. Memiliki lantai rumah bersih dan mengkilap, selain untuk alasan kesehatan tentu saja akan memperindah tampilan rumah. Lantai rumah disapu dan dipel setiap hari secara teratur dengan menggunakan produk pembersih kimia yang dengan mudah didapatkan di pasaran. Namun, ada baiknya apabila tidak menggunakan produk bahan pembersih tersebut secara berlebihan.
- Bersihkan barang-barang dan juga jendela secara rutin. Membersihkan barangbarang di rumah terkadang terlihat hal yang sepele. Sebenarnya kebersihan barang-barang juga perlu dilakukan terlebih jika debu sudah menumpuk. Tentu saja lingkungan berdebu kurang sehat. Carilah cara yang cepat, efektif, dan efisien dalam membersihkan barang-barang jika kamu orang yang memiliki aktivitas padat.
- Ventilasi rumah harus berfungsi dengan baik. Agar menghindari virus menyebar melalui udara, ventilasi harus berfungsi dengan baik. Ventilasi harus terbuka supaya udara dapat mengalir dengan baik dan virus-virus pun dapat terbawa ke luar ruangan. Ventilasi juga berfungsi sebagai sirkulasi atau pergantian udara yang ada di dalam ruangan. Sirkulasi udara yang berfungsi dengan baik dapat menciptakan kondisi yang sejuk dalam rumah.
- Tidak membuang limbah rumahan ke sungai dengan sembarangan. Usahakan tidak membuang sampah atau limbah berbentuk apa pun ke dalam sungai baik dekat atau pun sungai yang jauh dari rumah. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan keluarga ataupun keluarga orang lain, tetapi dapat menjaga lingkungan kita terbebas dari ancaman bencana banjir.
Mulailah dari diri sendiri dengan melakukan hal-hal sederhana untuk membuat lingkungan sehat. Dengan memiliki pola dan lingkungan sehat tentunya dapat menjaga keluarga supaya tetap sehat dan pastinya terhindar dari masalah kesehatan. Kita memang tidak dapat mencegah seseorang terhindar dari penyakit 100%, tetapi setidaknya kita mampu mengurangi peluang seseorang terkena penyakit dengan lingkungan yang sehat serta bersih terbebas dari polusi.
Buatlah kesimpulan dari bacaan di atas mengenai lingkungan sehat. Tulis dalam baris berikut.
Dengan memiliki pola dan lingkungan sehat tentunya dapat menjaga keluarga supaya tetap sehat dan pastinya terhindar dari masalah kesehatan.Lingkungan sehat dapat membantu kita untuk menghindari berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan. Tahukah kamu apa saja penyakit yang mengganggu manusia?
No | Nama Penyakit | Sebab Terjadinya Penyakit | Cara Penyembuhannya |
---|---|---|---|
1. | Influenza | Virus influenza | Perbanyak makan buah dan sayur, Minum minuman hangat, dan Hirup aroma menthol |
2. | Tuberkulosis (TBC) | Bakteri basil | Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita) Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan olah raga teratur |
3. | Muntaber | Escherichia Coli | Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum, Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan |
4. | Cacar Air | Virus varicella zoster. | Melakukan vaksinasi cacar air, Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan |
5. | Tifus | Bakteri salmonella | Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan |
6. | Campak | Virus paramixovirus | Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita |
7. | Kolera | Bakteri Vibrio cholerae | Sanitasi lingkungan yang baik. Hindari memasak ikan atau kerang setengah matang |
8. | DBD | Nyamuk Aedes aegeypti | Membersihkan genangan air di sekitar rumah agar terbebas dari nyamuk Aedes aegepty. Menutup tempat-tempat penyimpanan air. Menguras bak mandi minimal satu minggu sekali |
9. | Rabbies | Virus rabies | Menghindari gigitan hewan atau luka terbuka pada hewan |
10. | Panu | Jamur | Menjaga kebersihan tubuh. Cara termudah adalah dengan mandi setiap hari. Menghindari pemakaian handuk secara bergantian. |
Penyakit asma pada anak-anak makin meluas dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Karena itulah, edukasi mengenai penyakit ini harus lebih disosialisasikan agar proses pencegahan dan penanganannya lebih cepat dan efektif. Penyebab asma pada anak dan orang dewasa memiliki persamaan, yaitu pembengkakan pada saluran pernapasan. Pembengkakan ini membuat saluran pernapasan menjadi sangat sensitif, memiliki tanda dan gejala dari batuk ringan atau napas sengau sampai gangguan serius pada pernapasan.
Gejala Asma pada Anak
Asma pada anak-anak sangat mengganggu, menyebabkan hari-hari yang menjemukan karena tidak dapat bermain, berolahraga, dan aktivitas harian anak-anak pada umumnya. Pada beberapa anak, asma yang tidak terkelola secara baik dapat menjadi serius atau bahkan mengancam nyawa. Tanda dan gejala umum asma pada anak antara lain batuk, suara sengau atau bunyi siulan pada saat bernapas, napas pendek, pengetatan pada otot dada. Adapun tanda dan gejala lain asma pada anak antara lain sebagai berikut.
- Sulit tidur karena napas yang pendek, batuk atau napas sengau.
- Batuk atau suara sengau yang memburuk ketika terserang virus pernapasan, seperti pilek dan flu.
- Tertundanya penyembuhan atau mengalami bronkitis setelah infeksi saluran pernapasan.
- Kelelahan atau masalah pernapasan terjadi ketika bermain atau olahraga.
Pada anak penderita asma, sistem imun yang terlalu sensitif membuat saluran pernapasan mengalami pembengkakan dan peradangan saat terkena pemicu seperti asap atau alergen. Terkadang, gejala asma terjadi tanpa pemicu yang jelas. Ketika asma terjadi, otot saluran pernapasan mengerut, lapisan saluran pernapasan membengkak, dan lendir tebal memenuhi saluran bronkioli, membuat gejala asma terjadi. Pemicu asma yang berbeda pada setiap anak, antara lain infeksi virus (seperti pilek), alergen (seperti debu, bulu hewan, dan serbuk sari atau jamur), asap tembakau atau polutan lingkungan lain, olahraga, dan perubahan udara atau udara dingin.
Cara Pencegahan Asma pada Anak
Perencanaan yang hati-hati dan mengendalikan pemicu asma adalah jalan terbaik untuk mencegah serangan asma.
- Hindari pemicu. Sebanyak mungkin, hindari alergen dan iritan yang dokter Anda identifikasi
- sebagai pemicu asma.
- Larang merokok di sekitar anak penderita asma. Terkena asap tembakau saat bayi adalah risiko yang paling besar terjadinya asma pada anak, seperti halnya pemicu umum serangan asma.
- Dorong anak untuk aktif. Sepanjang asma anak dapat dikontrol dengan baik, aktivitas fisik yang rutin dapat membuat kondisi paru-paru bekerja dengan lebih efisien.
- Miliki perencanaan. Bekerja sama dengan dokter untuk mengembangkan perencanaan terhadap asma.
1. Apa bentuk gangguan penyakit pada bacaan di atas? Penyakit Asma
2. Apa penyebab penyakit asma?
sistem imun yang terlalu sensitif, infeksi virus (seperti pilek), alergen (seperti debu, bulu hewan, dan serbuk sari atau jamur), asap tembakau atau polutan lingkungan lain, olahraga, dan perubahan udara atau udara dingin.
3. Bagaimana cara pencegahan asma pada anak?
- Hindari pemicu. Sebanyak mungkin, hindari alergen dan iritan yang dokter Anda identifikasi
- sebagai pemicu asma.
- Larang merokok di sekitar anak penderita asma. Terkena asap tembakau saat bayi adalah risiko yang paling besar terjadinya asma pada anak, seperti halnya pemicu umum serangan asma.
- Dorong anak untuk aktif. Sepanjang asma anak dapat dikontrol dengan baik, aktivitas fisik yang rutin dapat membuat kondisi paru-paru bekerja dengan lebih efisien.
- Miliki perencanaan. Bekerja sama dengan dokter untuk mengembangkan perencanaan terhadap asma.
- Siti suka olahraga bola voli, renang, dan senam.
- Edo suka olahraga bola voli dan sepak bola.
- Udin suka olahraga bulu tangkis, bola voli, dan senam.
- Dayu suka olahraga bola basket.
Anggota kedua kelompok dihubungkan oleh “suka olahraga”. Misalkan Siti “suka olahraga” bola voli, hubungkan Siti dan olahraga bola voli. Lengkapilah diagram berikut berdasarkan data di atas.
“Suka olahraga” disebut relasi atau pengawanan, yaitu relasi yang mengawankan anggota kelompok anak-anak dan anggota kelompok olahraga. Berdasarkan diagram di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Olahraga apa saja yang disukai Dayu? Bola Basket
2. Olahraga apa yang disukai Siti dan Edo? Bola Voli
3. Olahraga apa yang disukai Edo tetapi tidak disukai Udin? Sepak Bola
4. Siapakah yang tidak suka bola voli? Dayu