Tak kenal lelah, ia mendorong gerobak roda empatnya menyusuri jalan di kota Bandung, dari pemukiman hingga perkantoran. Sampai di emperan jalan, ia mulai menyiapkan dagangannya. Peluh yang membasahi dahi tak ia hiraukan. Tangannya terus menggoreng potongan-potongan singkong.
Ia adalah Ari, pemilik usaha Singkong Keju Meletus, begitu nama produk yang dijualnya. Ia memulai usahanya dengan gerobak yang didorongnya sendiri. Kini, ia memiliki beberapa gerobak yang dioperasikan juga oleh pegawainya. Ari telah memetik buah dari hasil kerja kerasnya.
Pendapatan dari jualannya mencapai 30 – 50 juta rupiah per bulan.
Pada awalnya, memang tidak mudah memasarkan produk tersebut. Orang masih menganggap jajanan singkong buatannya sekadar singkong goreng biasa. Ari pun berusaha memasarkan dagangannya melalui selebaran dan brosur yang ia bagikan di tempat-tempat yang ramai. Kini, singkong buatannya sangat digandrungi oleh berbagai kalangan di kota Bandung. Bahkan, di akhir pekan pembeli dari Jakarta ikut memburu singkong jualannya.
Kini, Ari menghabiskan 700 kg singkong dan 3,5 kg keju per hari. Ketika pembeli sangat ramai, ia pernah menghabiskan 1200 kg, atau 12 kuintal singkong dalam sehari. Ari menjual dua jenis paket kemasan untuk singkong buatannya. Kemasan kecil dijualnya dengan harga Rp 7.000,- sedangkan kemasan besar dijualnya dengan harga Rp 10.000,-.
Kepada anak-anaknya Ari sering bercerita tentang usahanya mengembangkan Singkong Keju Meletus. Walaupun hanya dari makanan sederhana, jualannya laris dicari orang. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh dari dan keluarganya saja. Usahanya juga membuka lapangan pekerjaan yang membangun kesejahteraan keluarga pegawainya. Dalam cakupan yang lebih luas, sebagai pelaku wirausaha kecil, Ari juga berperan dalam memajukan perekonomian bangsa. Ari pun ikut memasyarakatkan singkong goreng, makanan tradisional dari daerahnya.
Seperti Ari, kamupun dapat turut serta memajukan bangsa. Mari mencoba membuat usaha mandiri.
1. Apa pengaruh usaha Ari terhadap kesejahteraan hidup keluarganya? Apakah ada pengaruh usaha Ari terhadap kesejahteraan hidup para pegawainya? Jelaskan! Keuntungan Ari menjual singkong berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarganya karena pendapatan dari jualannya mencapai 30 – 50 juta rupiah per bulan. Usahanya juga membuka lapangan pekerjaan yang membangun kesejahteraan keluarga pegawainya.
2. Apakah usaha Ari memberikan pengaruh terhadap perkembangan sosial dan budaya? Jelaskan! Ari ikut memasyarakatkan singkong goreng, makanan tradisional dari daerahnya.
3. Tuliskan kesimpulanmu tentang pengaruh usaha Ari terhadap masyarakat, lingkungan, dan bangsa. Sebagai pelaku wirausaha kecil ari dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya, Ari juga berperan dalam memajukan perekonomian bangsa.
Ayo Cari Tahu
Carilah pelaku wirausaha di lingkungan sekitar sekolah, dan lakukan wawancara! Kamu perlu memperoleh informasi sebagai berikut:
- Jenis usaha.
- Proses mengembangkan usaha, dari awal hingga sukses.
- Kebutuhan bahan baku serta usaha untuk memperoleh bahan baku tersebut.
- Pihak lain yang terlibat dalam usaha tersebut.
- Manfaat usaha tersebut bagi warga sekitar.
- Hubungan ketergantungan antara usaha yang dijalankan dengan lingkungan sekitar.
Sukini tak pernah menyangka, usaha kecil-kecilan yang dimulainya 19 tahun lalu bisa berkembang seperti sekarang. Kini, usaha keripik tempe yang ia beri nama Suka Nicky jadi pemasukan utama keluarga asal Desa Gumiwang, Kecamatan Purwonegoro, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Niatnya hanya mendukung suami memenuhi kebutuhan keluarga. Bermodalkan tiga tandan pisang seharga Rp 10.000, Sukini mengolahnya jadi keripik pisang. Setelah dibungkus secara sederhana, keripik pisang itu dibawanya ke pasar dan dititipkan pada toko. Sukini bercerita, dari hasil penjualan pertama, ia meraup untung Rp 13.000.
Usaha kecil itu pun terus dilakoninya. Akan tetapi, lama-kelamaan, ia kesulitan mendapatkan bahan baku pisang karena pisang tergolong buah musiman. Sekitar tahun 2000-an, Sukini pun beralih memasarkan produk keripik tempe. Sukini beralasan alih usaha membuat keripik tempe karena alasan ketersediaan bahan baku. Setiap hari produksi tempe didaerahya mencukupi untuk usaha keripik tempe yang dijalankannya
Produknya ia beri nama Suka Nicky supaya lebih menarik dan gampang diingat. Sukini pernah mencoba membuat keripik tempe rasa pedas, gurih, dan manis. Ternyata, produk itu kurang laku di pasaran. Masyarakat lebih suka dengan keripik tempe dengan rasa orisinal. Penjualan keripik tempe Suka Nicky pun semakin berkembang. Sekarang dia tidak perlu memasarkan sendiri barang dagangannya. Justru, pembeli yang mendatangi dapur produksinya.
Walaupun tak lagi turun tangan membuat keripik tempe, Sukini tiap hari berada di dapur produksi untuk mengontrol kualitas produknya. Ia membanderol keripik tempe Suka Nicky seharga Rp 25.000 –Rp 35.000 per kilogram. Saat ini, kapasitas produksinya mencapai ratusan kilogram sehari.
Usaha keripik tempe Suka Nicky saat ini berkembang pesat. Untuk membantu usahanya Sukini memperkerjakan 5 orang tetangganya dalam pembuatan keripik tempe. Usaha yang dilakukan Sukini membantu meningkatkan ekonomi warga di sekitar rumahnya.
Selain itu usaha yang dijalankan oleh Sukini juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sukini telah membuka lowongan pekerjaan bagi tetangganya. Sukini juga telah memberikan contoh ketekunan, kerja keras, dan berkepribadian unggul kepada warga sekitar. Dan yang lebih penting lagi dia telah mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam bekerja.
Usaha keripik tempe yang dijalankan oleh sukini bergantung kepada beberapa pihak. Pertama adalah para perajin tempe di daerahnya. Apabila tidak ada perajin tempe Sukini tentu tidak dapat membuat keripik tempe. Kedua adalah para karyawannya, karena usaha semakin besar Sukini membutuhkan bantuan orang lain yaitu karyawannya. Ketiga adalah para pembeli, jika keripik tempe buatan Sukini tidak ada yang membeli maka usaha Sukini tidak dapat berjalan. Kewirausahaan Sukini sangat bermanfaat bagi masyarkat, bahkab bagi bangsa dan negara,
Ayo Analisis
Analisis dan mengolah informasi yang kamu dapat, kemudian tuliskan kesimpulan dalam bagan yang tersedia.
Ayo Berlatih
Salah satu hal yang akan menarik perhatian calon pembeli adalah bentuk kemasan dari sebuah produk. Keterampilan untuk menggabungkan berbagai bentuk juga bermanfaat untuk membuat rancangan kemasan yang menarik. Ketika membuat sebuah rancangan, kamu perlu menggambarkan bentuk dan menentukan ukurannya terlebih dahulu. Mari kita pelajari cara menggambar
beberapa bentuk bangun ruang pada kertas berpetak . Amati gambar berikut !
Buatlah bangun gabungan rancanganmu yang terdiri dari gabungan bangun kubus dan balok. Gambarkan pada kertas berpetak di bawah ini. Cantumkan pula ukuran yang lengkap pada bangun yang kamu gambar.
Tukarkan gambar bangun gabunganmu dengan teman di sebelahmu. Minta temanmu untuk menghitung volume gabungan dari bangun gabunganmu.
Ayo Berkreasi
Celengan dari kertas koran yang kamu buat kemarin tentu sudah kering. Mari, kita lanjutkan untuk menghiasnya.
Alat:
- Pensil
- Kuas
- Wadah cat (dapat menggunakan gelas bekas)
- Pisau pemotong (cutter); disediakan di sekolah dan digunakan dengan pendampingan guru
- Aneka karton atau kertas berwarna
- Celengan kertas yang telah kering dan mengeras
- Aneka warna cat air atau cat minyak
- Sebelum menghias, kamu akan membuat celah untuk memasukkan uang.
- Buatlah celah berukuran 3 cm x 1 cm pada bagian ujung ikatan balon.
- Minta bantuan gurumu, ketika kamu menggunakan pisau pemotong.
- Ketika membuat celah, balon akan pecah. Jika memungkinkan tarik keluar pecahan balon dari celah tersebut. Jika pecahan jatuh ke dalam celengan, biarkan saja.
- Sekarang, kamu akan menghias permukaan celengan.
- Buat pola gambar pada permukaan celengan dengan menggunakan pensil.
- Beri warna dengan cat air atau cat minyak.
- Jangan lupa menggunakan alas kerja sebelum melakukan pengecatan.
- Kamu dapat juga menggunakan berbagai kertas warna untuk menambah hiasan.
- Jemur di bawah sinar matahari hingga kering.