Pembelajaran 1 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Pembelajaran 1 Tema 7 Subtema 2 Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia

Coba ingat dan tuliskan kembali kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia! Beberapa Kerajaan Islam di Indonesia antara lain Kerajaan Samudera Pasai, Kasultanan Demak, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram Islam, Kasultanan Cirebon, Kasultanan Banten, Kerajaan Ternate dan Tidore, Kerajaan Islam Makasar, dan masih banyak yang lainnya.

Selain Masjid Agung Demak, ada juga peninggalan Islam yang berupa masjid yang mengandung nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Masjid tersebut bernama Masjid Menara Kudus. Letaknya di Kota Kudus, Jawa Tengah.

Masjid Kudus
Masjid Kudus terletak di Desa Kauman, Kecamata Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Masjid ini diperkirakan didirikan pada tahun 956 H atau 1537 M oleh Sunan Kudus. Dia adalah salah satu dari Walisanga, penyebar agama Islam di Jawa.

Salah satu keistimewaan dari Masjid Kudus dalah Menara Kudus. Bentuk menara ini mengingatkan pada bentuk candi corak Jawa Timur. Regol-regol serta gapura bentar yang terdapat di halaman depan, serambi, dan dalam masjid bercorak kesenian klasik Jawa Timur. Menara Kudus merupakan bangunan kuno hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Jawa dengan Islam.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
  1. Kapankah Masjid Kudus didirikan? 956 H atau 1537 M.
  2. Siapakah pendiri Masjid Kudus? Sunan Kudus
  3. Apakah fungsi utama dari Masjid Kudus? Masjid menara Kudus pada awalnya didirikan sebagai tempat menyebarkan agama islam di wilayah Kudus dan sekitarnya oleh Sunan Kudus. Disamping itu juga sebagai tempat para santri dalam mendalami ajaran Islam. 
  4. Mengapa menara Masjid Kudus terlihat seperti bentuk candi? Akulturasi mendorong masyarakat untuk menerima Agama Islam sebagai Agama Baru yang sangat menghargai Budaya. hal ini merupakan salah satu langkah yang diambil Sunan Kudus dalam  menyebarkan ajaran Agama Islam di Kudus.
  5. Buatlah kesimpulan bacaan di atas pada kolom berikut!
Masjid Kudus merupakan tempat penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Kudus. Pendekatan Sunan Kudus dalam penyebaran Agama Islam dengan menggunakan akulturasi antara budaya Islam dengan budaya setempat (Hindu/Budha). Dengan dilakukannya akulturasi tersebut mendorong masyarakat untuk menerima Agama Islam sebagai Agama Baru yang sangat menghargai Budaya.
  1. Nilai Persatuan Akulturasi Masjid Kudus
    Masjid kudus merupakan bentuk penyatuan budaya Islam, Hindu, dan Budha. Dengan adanya penyatuan budaya tersebut masyarakat muslim dan nonmuslim saat itu dapat disatukan.
Ayo Temukan
Kalian telah mengetahui salah satu peninggalan masa Islam yang ada di kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
1. Sekarang giliran kamu untuk menceritakan peninggalan-peninggalan masa Islam yang ada di kabupaten/kotamu. Untuk melengkapi ceritamu, berikan foto atau gambar peninggalan tersebut.

2. Coba temukan nilai-nilai persatuan pada peninggalan-peninggalan masa Islam berikut ini.
Diskusikan bersama dengan teman satu mejamu.
No.Peninggalan Masa IslamNilai-nilai Persatuan
1.Pondok PesantrenMengajarkan persamaan status/tidak membeda-bedakan di antara sesama dan memupuk kebersamaan
2.SekatenAcara puncak Sekaten yaitu Gerebeg menunjukkan persatuan antara raja dan rakyatnya.
3.MasjidMasjid digunakan untuk shalat, melalui shalat berjama'ah persatuan dan kesatuan terbina.
4.HadrahDalam kesenian hadrah terdapat beberapa orang pemain musik dan beberapa orang penyanyi yang harus saling bahu membahu bekerja sama agar musik yang dihasilkan dapat dapat harmonis.
5.KeratonDengan adanya keraton bersama alun-alunnya dapat membina kerukunan antar warga, antara rakyat dan penguasa.
3. Benda-benda peninggalan sejarah merupakan kebanggaan milik bangsa. Sudah sepatutnya kita bersikap menghargai peninggalan-peninggalan tersebut. Apa saja bentuk dan cara menghargainya?
  • Berilah tanda (√ ) pada kolom sesuai dengan sikap menghargai peninggalan masa Islam
  • Berilah tanda (×) pada kolom tidak sesuai dengan sikap menghargai peninggalan masa Islam
No.PernyataanSikapku
SetujuTidak Setuju
1.Menjual benda-bena peninggalan sejarah-x
2.Fandalisme (mencoret-coret) bangunan bersejarah-x
3.Berkunjung ke museum ataupun bangunan bersejarah-
4.Mempelajari naskah-naskah kuno peninggalan masa Islam-
5.Memalsukan benda peninggalan-peninggalan sejarah-x
6.Menggunakan benda-benda peninggalan bersejarah secara benar-
7.Mengenalkan benda-bena peninggalan sejarah kepada teman, keluarga, maupun masyarakat umum-
8.Belajar menulis kaligrafi-
9.Menyanyikan kidung/suluk/tembang-tembang peninggalan Wali Sanga-
10.Belajar di pesantren-
Tahukah Kamu?
Pada pembelajaran sebelumnya kamu sudah mengenal arti sudut dan membandingkan besar sudut, sekarang kamu akan belajar cara menggambar sudut. Lalu, bagaimanakah caranya?
Cara Menggambar Sudut
  1. Gambarlah garis lurus dan tentukan satu titik pada garis tersebut.
  2. Himpitkan busur derajat pada garis yang telah kamu gambar. Tempatkan pusat busur pada titik yang telah kamu tentukan.
  3. Tentukan besar sudut yang ingin kamu gambar, misalnya 70°. Tariklah garis dari pusat busur derajat ke arah angka 70°.

Tahukah Kamu?
Banyak sekali kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari, misalnya bel listrik sekolah. Bel listrik sekolah memanfaatkan gaya magnet sehingga dapat menghasilkan bunyi.

Coba temukan penggunaan magnet dalam bel listrik.
Pada bel listrik jika saklar ditekan, arus listrik akan mengalir ke kumparan elektromagnet melalui interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik pemukul. Pemukul yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng sehingga bel listrik berbunyi.  Ketika lengan pemukul ditarik oleh elektromagnet, hubungan listrik di interuptor pun terputus dan menyebabkan kumparan elektromagnetik tidak dialiri arus listrik.

Kumparan elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu lagi menarik lengan pemukul. Lengan pemukul yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik dapat mengalir lagi ke kumparan elektromagnet untuk menarik lengan pemukul. Proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat sehingga menghasilkan suara yang berkesinambungan.

Ayo Temukan
Amatilah lingkungan sekitarmu. Temukan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Tuliskan pada kolom berikut.
Bel listrik, speaker, pintu kulkas, penutup tempat pensil

Ayo Bekerja Sama
Bersama kelompokmu buatlah rangkaian bel listrik sederhana yang memanfaatkan penggunaan gaya magnet. Namun, sebelum membuat bel listrik kumpulkan dan siapkan alat dan bahan-bahannya terlebih dahulu. Kamu bisa meminta bantuan kepada guru atau orang tuamu.

1. Speaker atau bel listrik
2. Kabel sepanjang 2 m
3. Lampu warna 5 Watt
4. Rumah lampu
5. Saklar
6. Kepala ujung kabel
7. Isolatip
8. Obeng
9. Gunting

Silahkan Tulis Komentar Anda