Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) merupakan kawasan gunung berapi terbesar di provinsi Jawa Timur dengan Luas area 5.250 hektar, dan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. TN-BTS termasuk dalam 4 (empat) wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang - Provinsi Jawa Timur.
Daerah Tengger yang berpasir telah dilindungi sejak tahun 1919, dan diyakini sebagai satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia, dan mungkin di dunia, dengan lautan pasir di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.
Pegunungan Tengger selain Gunung Batok ( 2470 m), Gunung Kursi (2581 m), Gunung Watonga (2661 m), dan Gunung Widodaren (2650 m). Di keliling kaldera Tengger terdapat beberapa gunung lain, dan menjulang Gunung Semeru (3676 m) yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di kawasan ini terdapat empat danau (ranu), 50 sungai/mata air, serta padang rumput yang ditumbuhi cemara dan bunga edelweis. Di wilayah ini berbagai jenis tumbuhan, antara lain; jamuju, cemara gunung, eidelweis, berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka.
Di area ini juga terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia. Beberapa satwa langka dan dilindungi di taman nasional ini antara lain; luwak, rusa, kera ekor panjang, kijang, ayam hutan merah, macan tutul, ajag, dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung, rangkong, elang ular bido, srigunting hitam, elang bondol , dan belibis.
Wilayah suku Tengger merupakan tempat yang sangat subur karena bercampur dengan material
Vulkanik Gunung Bromo sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam. Sebagian besar masyarakatnya menjadi petani. Mereka menanam kol, kentang, bawang, wortel, stroberi, dan jagung. Selain itu, masyarakat Tengger juga berprofesi sebagai pedagang kaki lima yang menjajakan makanan di sekitar, membuka persewaan mobil jip untuk berkeliling pegunungan, atau menyewakan rumah untuk tempat penginapan.
Bagi suku Tengger menjaga tradisi dengan menghargai alam adalah rasa syukur masyarakat Tengger atas semua yang mereka terima. Wilayah di Tengger masih hijau dan banyak pepohonan karena masyarakat Tengger berprinsip jika menebang satu pohon maka mereka akan menanam dua kali lipat dari yang ditebang. Ini salah satu bentuk tanggung jawab suku Tengger. Dengan nilai-nilai tradisi yang dipegang dan terus diwariskan, masyarakat Suku Tengger bisa selalu hidup harmonis di lereng gunung Bromo.
Jawab pertanyan berikut berdasarkan teks di atas!
- Apakah nama lokasi objek wisata tersebut? Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
- Di manakah lokasi objek wisata tersebut? TN-BTS termasuk dalam 4 (empat) wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang - Provinsi Jawa Timur
- Sebutkan jenis-jenis SDA hayati dan nonhayati yang terdapat di Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru! Gunung, Danau, Sungai, dan Air,
- Bagaimana cara masyarakat Tengger menyikapi lingkungan tempat mereka hidup? Masyarakat Tengger menjaga tradisi dengan menghargai alam adalah rasa syukur masyarakat Tengger atas semua yang mereka terima.
- Apa yang bisa dipelajari dari kehidupan masyarakat Tengger. Masyarakat Suku Tengger bisa selalu hidup harmonis di lereng gunung Bromo
Sekarang Pak Hasan dan siswa kelas 4 akan menuju lokasi TN-BTS. Bantu mereka dengan memperhatikan gambar peta satelit berikut!
1. Sebutkan tiga kabupaten yang mengelilingi Taman Nasional Tengger Bromo Semeru! Lumajang, Probolinggo, dan Malang.
2. Sebutkan jalur terdekat menuju lokasi TN-BTS, jika mereka berangkat dari kota sebagai berikut:
Kota Keberangkatan | Jalur Yang Dilewati | Kota Tujuan Terdekat TN-BTS |
---|---|---|
Surabaya | Surabaya-Sidoarjo-Bangil-Pasuruan Probolinggo | Probolinggo |
Tulungagung | Tulungagung-Blitar-Wlingi-Malang | Malang |
Banyuwangi | Banyuwangi-Genteng-Jember-Lumajang | Lumajang |
Tugas Kelompok
Buat kelompok kecil bersama dua atau tiga orang teman. Buat sebuah rencana perjalanan menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang berisi hal-hal sbb:
- Rute terdekat yang akan dilalui jika akan menuju: gunung Penanjakan, gunung Bromo, dan gunung Semeru.
- Jarak yang akan ditempuh menuju tempat-tempat tersebut.
- Jadwal harian yang berisi rencana lamanya waktu tempuh menuju tempattempat tersebut (jam dan hari).
- Hal-hal yang harus dipersiapkan menuju lokasi, seperti: jenis pakaian, jenis sepatu, bekal makanan, dan benda-benda penting lainnya mengingat kalian akan mendaki gunung.
- Pilih satu titik kota keberangkatan: Probolinggo, Lumajang, atau Malang.
- Disarankan untuk mencari informasi lebih banyak lagi mengenai TN-BTS dari berbagai media, sehingga rencana perjalanan kalian akan lebih sempurna. Kalian bisa mengerjakannya di kertas lain.
A. Rute dari Lumajang ke Puncak Gunung Semeru
No | Rute | Jarak | kendaraan | Jalan |
---|---|---|---|---|
1. | Lumajang – Senduro | 25 km | 1 jam | - |
2. | Senduro – Burno | >14 km | 50 mnt | - |
3. | Burno – Ranu pani (2.200 M) | 29 km | 3 jam | - |
4. | Ranu Pani – Watu Rejeng | 7 km | - | 1,5 jam |
5. | Watu Rejeng – Ranu Kumbolo (2.400 M) | 6 km | - | 1,5 jam |
6. | Ranu Kumbolo – Kalimati (2.700 M) | 11,5 km | - | 3 jam |
7. | Kalimati – Arcopodo (2.900 M) | 1 km | - | 1 jam |
8. | Arcopodo – Puncak Semeru (3.676 M) | 1,32 km | - | 3 jam |
b. Jadwal Harian:
Hari dan Tanggal: Minggu dan Senin, 12 dan 13 April 2016
No. | Waktu | Kegiatan |
---|---|---|
1. | 06.00 | Tiba di Kota Lumajang |
2. | 06.00-11.00 | Perjalanan naik angkutan umum dari Lumajang menuju Ranu Pani desa terakhir di kaki semeru |
3. | 11.00-12.00 | Istirahat makan dan persiapan pendakian ke Bromo |
4. | 12.00-13.30 | Jalan kaki Ranu Pani - Watu Rejeng |
5. | 13.30-15.00 | Jalan kaki Watu Rejeng-Ranu Kumbolo |
6. | 15.00-18.00 | Jalan kaki Ranu Kumbolo Kalimati |
7. | 18.00-06.00 | Mendirikan tenda untuk istirahat dan makan sebelum melanjutkan perjalanan |
8. | 06.00-10.00 | Jalan kaki dari Kalimati-Arcopodo-Puncak Semeru |
9. | 10.00-12.00 | Menikmati keindahan puncak semeru |
10. | 12.00-18.00 | Perjalanan pulang dari puncak semeru menuju Ranu Pani |
11. | 18.00-23.00 | Perjalanan pulang naik angkutan umum dari Ranu Pani menuju Lumajang |
- Tas: Jumlah hari yang dibutuhkan bisa mempengaruhi jenis tas yang bisa kita bawa. Untuk perjalanan 2-3 hari, mungkin tas dengan ukuran 30-50 liter bisa menjadi pilihan. Untuk perjalanan 3-5 hari, ukuran tas 50-80 liter. Untuk perjalanan di atas 5 hari, ukuran tasnya bisa lebih dari 80 liter.
- Perlengkapan naik gunung: Kantung tidur, matras, tenda, senter, kompas/gps, pisau multifungsi , dan korek api, masker, jaket hujan, sarung tangan gunung, tisue basah, botol minum ukuran besar, kantung sampah untuk membawa pulang sampah makanan yang dibawa mendaki.
- Bekal Makanan : Makanan siap saji lebih diutamakan; sosis bungkus, rendang, dendeng, kornet, abon, nasi, makanan kaleng, dan tentu saja peralatan untuk memasak dan makan di atas gunung.
- Bekal Pribadi : Baju dan Celana. Baju bola sangat baik ketika mendaki, karena bahannya tipis, ringan, dan menyerap keringat. Untuk celana saya merekomendasikan celana kargo (yang banyak sakunya) atau celana gunung.
- Untuk persiapan malam dan udara yang dingin, siapkan jaket, kaos kaki ekstra, syal, dan selimut.
- Obat-obatan pribadi : Obat maag, obat sakit perut, obat pusing, obat merah, dan sakit kepala.
- Makanan yang Mudah Diserap: Masuk kategori makanan yang mudah didapat, sederhana, dan kandungan energinya cepat diserap oleh tubuh. Madu, gula merah, pisang adalah sangat baik dalam penyerapan energi. Jangan lupa membawa minuman secukupnya.
Ayo Berlatih
Nah, sekarang bagaimana cara untuk mengetahui jarak dua kota menggunakan peta/ atlas? Perhatikan peta provinsi Jawa Timur berikut ini! Pada peta/atlas selalu terdapat skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Pada peta di bawah tertera skala adalah 1:2.000.000.
Artinya:
Jarak 2.000.000 cm (20 km) pada jarak sesungguhnya, diwakili oleh 1 cm pada peta. 1 cm di peta = 2.000.000 cm jarak sesungguhnya.
Contoh :
Jika jarak kota Jombang-Mojokerto adalah 1,5 cm. Berapakah jarak sesungguhnya?
Jawab : 1,5 cm x 2.000.000 = 1.500.000 cm = 15 km
Cari jarak sesungguhnya pada 2 kota tersebut di bawah ini, dengan skala 1:2.000.000
Kota | Jarak pada peta | Jarak Sebenarnya |
---|---|---|
Surabaya-Probolinggo | 22 cm | 22 x 2.000.000 = 44.000.000 cm = 440 km |
Surabaya - Malang | 46 cm | 46 x 2.000.000 = 92.000.000 cm = 920 km |
Surabaya - Lumajang | 75 cm | 75 x 2.000.000 = 150.000.000 cm = 1.500 km |