Pada masa pertumbuhan, kamu membutuhkan gizi dan nutrisi yang seimbang. Nah, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kebiasaan untuk selalu makan sayur sangatlah berperan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa contoh sayuran yang baik untuk tubuhmu diantaranya adalah jagung, buncis, kentang, dan kubis.
O ya, pernahkah kamu mendengar cerita tentang 4 empat sayuran berikut? Yuk, kita baca ceritanya bersama.
Siapakah yang Paling Penting?
Pada suatu hari di kebun Pak Asep, terdapat 4 jenis tanaman sayuran, yaitu tanaman jagung, kentang, buncis, dan kubis. Mereka selalu bertengkar karena menganggap diri mereka sendiri lebih penting dari yang lainnya.
Saat tanaman-tanaman itu mulai berbuah, mereka tetap saja menganggap dirinya paling penting. Saat mereka sedang berdebat, muncullah Pak Asep dengan keranjang-keranjangnya. Semua tanaman berdebar dan berharap untuk dipetik. Lalu Pak Asep menghampiri tanaman kubis dan memetiknya.
Setelah meletakkan tanaman kubis di keranjang, Pak Asep menghampiri tanaman buncis dan memetiknya juga. Betapa gembiranya tanaman buncis.
Tak lama setelah itu, Pak Asep menghampiri tanaman jagung. Dengan gembira ia memetik jagung-jagung itu satu per satu. Betapa gembira hati tanaman jagung.
Betapa sedih tanaman kentang melihat teman-temannya di keranjang. Saat ia ingin menitikkan air mata, ternyata ia merasakan tubuhnya dipegang oleh Pak Asep dan kemudian dengan Pak Asep mulai memanen kentang dan menaruhnya di keranjang.
Setelah selesai memanen, Pak Asep duduk beristirahat sambil menunggu kendaraan yang akan mengangkut keranjang-keranjang itu ke pasar. Pak Asep berkata, “Senangnya memiliki semua tanaman yang berguna membantu tubuh manusia agar tetap sehat dan kuat. Semoga tanamanku terus tumbuh subur agar dapat bermanfaat untuk sesama!”
Mendengar perkataan Pak Asep, tanaman jagung, buncis, kubis, dan kentang saling berpandangan dan tersadar bahwa mereka semua memiliki peran yang sama penting bagi manusia.
Pengertian drama dan unsur-unsur intrinsik dalam cerita
1. Tokoh
Tokoh adalah individu atau seseorang yang menjadi pelaku cerita. Tokoh dalam cerita berkaitan dengan nama, usia, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan, dan keadaan kejiwaan. Tokoh-tokoh dalam cerita dapat diklasifikasikan seperti berikut ini.
a. Berdasarkan sifatnya, tokoh diklasifikasikan sebagai berikut.
- Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita
- Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis.
- Tokoh sentral, yaitu tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam cerita. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis
- Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai perantara tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh tritagonis
- Tokoh pembantu, yaitu tokoh-tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita. Tidak semua cerita menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
Perwatakan disebut juga penokohan. Perwatakan atau penokohan adalah penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan dalam cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita digambarkan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah laku sang tokoh. Watak para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut.
- Keadaan fisik. Keadaan fisik tokoh meliputi umur, jenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, suku, bangsa, raut muka, kesukaan, tinggi atau pendek, kurus atau gemuk, suka senyum atau cemberut
- Keadaan psikis. Keadaan psikis tokoh meliputi: watak, kegemaran, mental, standar moral, temperamen, ambisi, psikologis yang dialami, dan keadaan emosi
- Keadaan sosiologis. Keadaan sosiologis tokoh meliputi: jabatan,pekerjaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi.
Setting disebut juga latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi.
- Setting tempat, adalah tempat terjadinya cerita dalam cerita. Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. setting tempat berhubungan dengan setting ruang dan waktu
- Setting waktu, adalah waktu atau zaman atau periode sejarah terjadinya cerita dalam cerita. Setting waktu dapat terjadi pada waktu siang, pagi, sore, ataupun malam
- Setting suasana, adalah suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting suasana dapat didukung dengan tata suara atau tata lampu saat pementasan cerita.
4. Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah cerita. Tema yang biasa diangkat dalam cerita adalah masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan, dan renungan.
5. Amanat atau pesan pengarang
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton melalui karyanya (termasuk cerita). Setiap pembaca atau penonton dapat berbeda-beda dalam menafsirkan amanat cerita. Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat cerita selalu berhubungan dengan tema cerita.
6. Konflik
Konflik adalah pertentangan antarmasalah dalam cerita. Konflik dibedakan
menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal.
- Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu di luar dirinya
- Konflik internal adalah konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.
Dari teks tadi, temukan unsur–unsur cerita dan tuliskan pada bagan berikut.
Ayo Lakukan
Setelah kamu mengetahui unsur cerita di atas, buatlah kelompok untuk bermain
peran sesuai isi cerita.
Tuliskan pengalamanmu saat bermain peran pada kolom berikut
Selain beberapa sayuran yang telah disebutkan, kebiasaan mengonsumsi wortel juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai anti oksidan. Tahukah kamu, di daerah manakah wortel itu cocok ditanam?
Ayo Amati
Amati gambar berikut.
Jawablah pertanyaan berikut.
- Apa yang sedang dilakukan oleh kedua wanita tersebut? Mereka sedang memanen wortel
- Di dataran mana wortel tumbuh? Mengapa? Dataran tinggi karena wortel tumbuh di daerah yang berhawa sejuk.
- Apa yang harus dilakukan oleh para petani terhadap lahan setelah panen wortel? Agar dapat ditanami kembali para petani harus mengolah tanah agar tetap subur yaitu dengan memberi pupuk.
Nah, sekarang kita coba untuk menanam beberapa tanaman sayuran di lahan rumah kita. Untuk itu kita perlu tempat untuk menanamnya. Yuk , kita coba membuatnya.
Alat dan bahan yang digunakan:
- 1 botol plastik bekas 2 liter
- Gunting
- Benang pancing
- Kain
- Paku
- Siapkan 1 botol plastik bekas, setelah itu potong tengahnya.
- Buat lubang dengan menggunakan paku di sekitar potongan botol plastik itu.
- Bagian atas botol dibalik dan dimasukan ke dalam botol bagian bawah.
- Isi botol dengan tanah dan tanaman (pada bagian bawah botol diberi kain untuk mengalirkan air).
- Buat gantungan di atas potongan botol itu.
- Jadilah pot bunga dari botol plastik bekas.
Membuat pot sayur dari botol plastik ternyata sangat mudah dan bermanfaat. Dari barang yang sudah tidak digunakan ternyata dapat dibuat benda yang dapat mempermudah menanam tanaman.