Sekarang kita akan belajar tentahg kondisi masyarakat Indonesia pada masa tumbuhnya rasa kebangsaan.
Keberadaan Kerajaan Demak dan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Indonesia telah banyak membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakatnya. Bahkan pengaruh tersebut masih bisa kita rasakan sekarang ini. Selain peninggalan yang berupa benda, ada juga peninggalan yang berupa nilai-nilai. Seperti nilai toleransi yang ditunjukkan oleh Raden Patah dan Sunan Kalijaga. Selain itu, ada nilai kepahlawanan seperti yang ditunjukan oleh Sultan Agung Dan Sultan Agung Tirtayasa serta Sultan Hasanuddin. Nilai persatuan seperti yang terjadi pada peristiwa penyatuan Kerajaan Gowa-Tallo.
Bacalah
Sultan Agung Hanyokrokusumo Melawan VOC
Lahir di Kota Gede, Kesultanan Mataram pada tahun 1593. Dia adalah sultan ketiga yang memerintah pada tahun 1613-1645. Di bawah kepemimpinannya Mataram berkembang menjadi kerajaan besar di Jawa dan Nusantara.
Salah satu kisah yang terkenal adalah penyerangan Sultan Agung Hanyokrokusumo terhadap VOC di Batavia. Pada Agustus sampai Oktober 1628, pasukan Sultan Agung di bawah pimpinan Bupati Kendal dan Pangeran Mandureja (Ki Juru Martani) tiba di Batavia. Jumlah pasukannya mencapai 10.000 orang. Perang Besar terjadi di di Benteng Holandia. Namun, pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurangnya perbekalan.
Pada Mei-Juni 1629 Sultan Agung kembali mengirim pasukan untuk menyerang VOC di Batavia. Kali ini pasukan di bawah pimpinan Adipati Ukur dan Adipati Juminah. Jumlah pasukannya mencapai 14.000 orang.
Agar tidak mengalami kegagalan lagi, Sultan Agung mengantisipasinya dengan mendirikan
lumbung-lumbung perbekalan beras di daerah Karawang dan Cirebon. Namun strategi ini berhasil diketahui oleh VOC. Lumbung-lumbung perbekalan beras pun berhasil dimusnahkan. Akhirnya serangan kedua ini pun kembali gagal. Namun Sultan Agung dan pasukannya berhasil membendung dan mengotori Sungai Ciliwung, yang mengakibatkan timbulnya wabah penyakit kolera melanda Batavia. Gubernur Jendral VOC, J.P Coen meninggal akibat wabah tersebut.
1. Kamu sudah membaca teks mengenai Sultan Agung Hanyokrokusumo melawan VOC. Sekarang ceritakan kembali isi bacaan yang tersebut dengan membuat Rekam Jejak seperti berikut:
Siapakah Sultan Agung Hanyokrokusumo itu?
Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah sultan ketiga yang memerintah pada tahun 1613-1645.
Apa kisah perjuangan yang dilakukan Sultan Agung Hanyokrokusumo
Sultan Agung Hanyokrokusumo menyerang VOC di Batavi pada Agustus sampai Oktober 1628. Namun, pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurangnya perbekalan. Pada Mei-Juni 1629 Sultan Agung kembali mengirim pasukan untuk menyerang VOC di Batavia. Kali ini pasukan di bawah pimpinan Adipati Ukur dan Adipati Juminah.
Nilai-nilai apa sajakah yang dapat kamu ambil dari kisah kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo?
- Berani mengambil resiko. Pada tahun 1614, saat VOC mengirim duta untuk mengajak Sultan Agung bekerja sama, beliau menolaknya mentah-mentah. Sifat berani mengambil resiko, tegas terhadap keputusan dan konsisten pada prinsip seperti inilah yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin negara sejati.
- Keinginan dan semangat tinggi. Perang besar di benteng Holandia dan pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Serangan tersebut menunjukkan rasa keinginan yang kuat dan semangat yang tinggi untuk memajukan negara.
- Pantang menyerah. Walaupun kembali mengalami kekalahan, serangan kedua ini berhasil membendung dan mengotori Sungai Ciliwung sehingga mengakibatkan timbulnya wabah penyakit kolera di Batavia. Hal ini memberikan pelajaran bahwa semangat pantang menyerah dari seorang pemimpin pasti akan membawa hasil.
- Sikap adil. Sultan Agung sangat membenci pemberontakkan. Bahkan pada sepupunya sendiri, Adipati Pragola (1627). Beliau tidak segan-segan mengirim algojo untuk menghukum pemberontak. Beliau tidak pandang bulu dalam mengadili siapapun yang bersalah. Sikap adil dan tidak pandang bulu ini harus dimiliki oleh pemimpin negara.
Munculnya rasa kebangsaan Indonesia berasal dari keinginan kuat rakyat Indonesia untuk merdeka dan berdaulat. Sejak abad 19 dan 20, mulai muncul benih-benih rasa kebangsaan atau nasionalisme bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, khususnya Indonesia.
Banyak faktor yang memicu munculnya rasa kebangsaan di Indonesia. Salah satunya kenangan kejayaan masa lalu. Kenangan kejayaan masa lalu, khususnya pada kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya serta kebesaran kerajaan-kerajaan Islam. Pada masa Majapajit, mereka mampu menguasai seluruh Nusantara. Adapun masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya kuat.
Ayo Diskusikan
1. Pada bacaan di atas disebutkan salah satu faktor munculnya rasa kebangsaan di Indonesia, yakni:
Kenangan kejayaan masa lalu yaitu kerajaan Majapahit dan Sriwijaya yang mampu menguasai Nusantara.
2. Sekarang diskusikan bersama kelompokmu mengenai faktor-faktor lain yang memicu munculnya rasa kebangsaan Indonesia.
Sebagai bahan diskusi, kamu dapat mencari referensi dari buku atau artikel. Tuliskan hasil diskusi pada kolom berikut!
Faktor Internal | Faktor Eksternal |
---|---|
|
|
Perkembangan masyarakat Indonesia pada masa munculnya rasa kebangsaan terjadi di berbagai bidang kehidupan, di antaranya sebagai berikut.
No. | Bidang | Perkembangan |
---|---|---|
1. | Bidang Pendidikan | Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya para cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Para cendikiawan ini menjadi pelopor dan pemimpin muculnya organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa untuk melawan penjajah, seperti Perhimpunan Indonesia |
2. | Bidang Ekonomi | Ada upaya untuk penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemalaratan serta meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. |
3. | Bidang Politik | Banyak muncul organisasi-organisasi pergerakan yang menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan penjajah. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan kolonial di Indonesia. Salah satunya Partai Nasional Indonesia yang diketuai oleh Ir. Soekarno. |
4. | Bidang Sosial dan Budaya | Melakukan pembentukan identitas nasional, seperti penggunaan nama Indonesia untuk menyebut negara kita. Ada upaya untuk melindungi, memperbaiki, dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing sejalan dengan masuknya penjajah di Indonesia |
No. | Bidang | Pengaruh |
---|---|---|
1. | Bidang Pendidikan | Ciri umum sistem pendidikan Belanda adalah pembagian jenjang pendidikan berdasarkan tahun, misalnya Sekolah Dasar 5-6 tahun dan Sekolah Lanjutan selama 3 tahun. Sistem pendidikan seperti itu masih berlaku di Indonesia. |
2. | Bidang Ekonomi | Kaum kapital (pemilik modal Barat) masih menguasai perekonomian Indonesia di bidang industri |
3. | Bidang Politik | Kitab undang-undang hukum pidana dan perdata yang dipakai di pengadilan Indonesia masih mengacu pada Undang Undang Pemerintah Belanda |
4. | Bidang Sosial dan Budaya | Budaya feodalisme (sistem sosial yang mengagung-agungkan jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-agungkan prestasi kerja) masih ada di Indonesia. Sampai sekarang kebudayaan Eropa yang bertentangan dengan nilai budaya bangsa seperti pergaulan bebas masih banyak dijumpai di Indonesia. |
Salah satu daerah yang memiliki keunikan dan keindahan motif hiasnya adalah di Kalimantan, khususnya yang dibuat oleh Suku Dayak. Motif hias Kalimantan bisa dijumpai pada tameng atau perisai. Bisa juga dijumpai pada rumah-rumah adat Suku Dayak.
Kelembit
Kelembit pada awalnya difungsikan sebagai alat penangkis untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Kelembit biasanya terbuat dari kayu yang ringan tetapi tidak mudah pecah. Bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran.
Namun, sekarang ini lebih banyak dihiasi dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih. Motif yang digunakan untuk menghias kelembit terdiri dari tiga motif dasar.
- Motif Kalung Tebenggang ( burung enggang)
- Motif Kalung Aso’ (naga/anjing)
- Motif Kalung Udo’ (topeng)
- Alat penolong sewaktu kebakaran atau melindungi dari nyala api.
- Alat untuk melerai perkelahian.
- Perlengkapan untuk upacara adat.
Coba temukan istilah dalam bahasa daerah berkaitan dengan kerajinan pada bacaan di atas.
No. | Istilah | Arti |
---|---|---|
1. | Kelembit | Kelembit adalah perisai yang terbuat dari kayu yang ringan dan kuat serta dihiasi dengan ukiran pada bagian luarnya. |
2. | Tebenggang | Motif perisau suku Dayak yang berupa gambar burung enggang |
3. | Aso | Motif perisai suku Dayak yang berupa gambar anjing |
4. | Udo | Motif perisai suku Dayak yang berupa gambar topeng |