Pembelajaran 1 Tema 1 Subtema 2 Hewan Sahabatku

Pembelajaran 1 Tema 1 Subtema 2 Hewan Sahabatku

Apakah kamu penyayang hewan? Apa saja manfaat yang diperoleh manusia dari hewan? Bagaimana cara hewan berkembang biak? Ayo, kita pelajari.

Peternakan Hewan Sahabatku
Ketika liburan kenaikan kelas, aku berkunjung ke rumah paman. Pamanku tinggal di sebuah desa di kaki Gunung Salak, Jawa Barat. Paman memiliki lahan yang luasnya 1000 m2. Di sana, paman memelihara beberapa jenis hewan ternak.

Paman membangun 40% dari lahannya menjadi kandang untuk 20 ekor sapi peliharaannya. Di halaman belakang rumahnya, dibangun kandang ayam seluas 50% dari luas kandang sapinya. Sementara sisa lahan di samping rumahnya, dibuat tambak ikan lele yang luasnya 20% dari luas kandang sapi. Selain tambak ikan lele, paman juga membuat tambak ikan mujaer yang luasnya adalah 30% dari luas kandang. Di samping kandang sapi, tambak ikan mujaer dan tambak ikan lele dibuat kandang bebek dan tambak ikan gurame masing-masing luasnya 25% dari luas kandang sapi.

Selama tinggal di rumah paman, aku mengikuti kegiatan paman setiap hari. Sebelum ayam berkokok paman sudah bangun. Kemudian ia pergi mencari rumput untuk pakan sapi-sapinya. Paman harus menempuh perjalanan jauh untuk memperoleh rumput yang dapat dijadikan makanan ternak miliknya.

Paman biasanya menghabiskan waktu satu jam untuk mencari rumput. Sekembalinya ke rumah, paman membersihkan kandang dan bersiap untuk memerah susu sapi. Paman dibantu juga oleh Juki untuk memerah susu. Juki adalah anak pamanku. Juki sepupuku. Kata Paman, supaya susu hasil perahannya banyak, maka waktu terbaik untuk memerah sapi adalah pagi dan sore hari. Usai memerah susu, paman lalu mengajakku untuk mengurus ayam-ayamnya. Sementara paman mengeluarkan ayam dari kandangnya, aku mendapat tugas mengumpulkan telur-telur ayam. Setelah selesai mengurus ayam, giliran kolam lele yang dikerjakan. Paman mengajariku setelah lele diberi makan, kolamnya harus dibersihkan karena air yang kotor dapat menyebabkan lele menjadi sakit. Sebelum kolam dibersihkan, lele ditempatkan di bak besar berisi air terlebih dahulu. Setelah kolam selesai dibersihkan, diberi air, kemudian lele dimasukkan kembali ke dalam kolam.

Sekitar pukul 08.00, paman menyiapkan truk kecilnya untuk membawa susu dan telur ke kota. Aku diajak serta ke kota dan aku senang sekali karena dapat duduk di samping paman yang mengemudi. Sepanjang jalan, paman bercerita bahwa truk kecil itu baru dapat dibeli dua tahun yang lalu, sepuluh tahun sejak ia memiliki peternakan. Sebelumnya, paman harus membawa hasil ternaknya dengan bersepeda dan tak jarang susu yang dibawanya tumpah atau telurnya pecah. Aku kagum sekali mendengarkan cerita paman. Aku baru menyadari bahwa susu, telur, ikan, dan daging ayam yang tersedia di meja makan yang sering kita santap merupakan hasil kerja keras para peternak.

Ayo Bertanya
Setelah mengamati gambar dan membaca teks tentang peternakan “Hewan Sahabatku”, buatlah pertanyaan yang ingin kamu ketahui lebih lanjut.
  1. Apa saja ternak yang dipelihara paman?
  2. Kegiatan apa saja yang dilakukan para peternak?
Jawab pertanyaan berikut berdasarkan teks.
1. Sebutkan hewan-hewan yang dipelihara di peternakan “Hewan Sahabatku”. Sapi, ayam, lele, mujair, gurame, dan bebek.

2. Beternak hewan apakah yang memerlukan lahan paling luas? Sapi.
Misalnya luas lahan paman adalah 1.000 m², maka dapat ditentukan luas masing-masing kandang.
  • Kandang sapi  = 40/100 x 1.000 m² = 40.000/100 = 400 m²
  • Kandang ayam  = 50/100 x 400 m² = 20.000/100 = 200 m² = 20% luas ladang
  • Tambak lele  = 20/100 x 400 m² = 8.000/100 = 80 m² = 8% luas ladang
  • Tambak mujair  = 30/100 x 400 m² = 12.000/100 = 120 m² = 12% luas ladang
  • Tambak gurame  = 25/100 x 400 m² = 10.000/100 = 100 m² = 10% luas ladang
  • Kandang bebek  = 25/100 x 400 m² = 10.000/100 = 100 m² = 10% luas ladang
3. Beternak hewan apakah yang memerlukan lahan paling sempit? Hewan yang memiliki kandang paling kecil, yaitu Ikan Lele (8% dari luas ladang paman)

4. Bagaimana perbandingan antara luas lahan untuk memelihara kedua hewan tersebut? Perbandingan luas kandang untuk kedua hewan tersebut, yaitu Kandang Sapi : Tambak Ikan  Lele = 5 : 1.

5. Apa kunci kesuksesan paman dalam mengelola peternakannya? Memberi makan dan membersihkan kandang ternak secara teratur.

Ayo Cari Tahu
Bagaimana Menghasilkan Susu Sapi yang Berkualitas Baik?
Sapi adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Dalam peternakan, salah satu jenis ternak yang dipelihara adalah sapi perah. Sapi perah, yaitu sapi penghasil susu. Untuk menghasilkan kualitas susu yang baik, banyak hal yang harus diperhatikan oleh peternak, terutama oleh para pemerah susu.

Pemerahan susu sapi dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau dengan mesin. Kedua cara ini memberikan hasil yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemerahan susu dengan mesin lebih cepat dan susunya higienis. Pemerahan susu dengan mesin biasanya dilakukan oleh peternakan besar yang memasok hasil susunya ke pabrik pengolah susu.

Sebagian besar peternakan rakyat di Indonesia masih menggunakan cara manual untuk memerah susu. Untuk itu, peternak perlu memperhatikan cara memerah susu sapi yang baik, agar kualitas susu yang dihasilkannya mendekati kualitas susu hasil perahan dengan menggunakan mesin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan peternak sapi perah adalah sebagai berikut.
1. Persiapan
Pemerah susu perlu memperhatikan kebersihan sapi, area pemerahan, dan kebersihan diri sebelum melakukan kegiatan pemerahan. Kotoran yang mencemari akan mengakibatkan air susu mudah rusak (asam). Untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan sebelum memerah antara lain:
  • membersihkan kandang sapi;
  • memastikan kebersihan peralatan yang digunakan, misal wadah penampung susu, lap, dan sarung tangan yang digunakan;
  • memastikan bahwa pemerah susu tidak sedang menderita penyakit menular;
  • mencuci tangan dengan bersih, lalu mengeringkannya dengan lap yang bersih;
  • memastikan kuku tangan pemerah sudah dipotong pendek dan bersih;
  • membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh sapi, terutama di bagian ekor, badan bagian bawah, ambing (kantong susu), dan puting susu.
2. Waktu pemerahan susu
Memerah susu sapi biasanya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore hari. Sebelumnya, sapi diberi makan terlebih dahulu untuk menjamin kelengkapan nutrisi dalam susunya, dan untuk menjaga kenyamanan sapi ketika diperah. Perlu diperhatikan bahwa untuk menghasilkan susu berkualitas baik, jadwal dan frekuensi pemerahan harus dijaga dengan teratur. Pemerahan sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap harinya.

3. Cara memerah susu
  1. Sebelum diperah, bersihkan ambing dan puting susu sapi dengan air hangat untuk merangsang keluarnya susu.
  2. Keringkan ambing dan puting dengan lap yang bersih.
  3. Oleskan minyak kelapa atau bahan pelicin lainnya yang aman untuk memudahkan pemerahan, dan untuk menghindari luka pada puting ketika diperah.
  4. Perah empat puting susu dengan tangan hingga susu habis. Peternak perlu dilatih terlebih dahulu untuk mempelajari posisi dan gerakan tangan yang benar ketika memerah.
  5. Seekor sapi sebaiknya ditangani oleh satu orang saja untuk menjaga kenyamanan sapi.
  6. Selesai pemerahan, cuci lagi ambing dan puting susu dengan air hangat.
  7. Saring susu hasil perahan dengan kain penyaring, untuk memisahkan bulu, kotoran, atau sisa makanan yang masuk ke dalam susu.
  8. Ukur susu yang dihasilkan dengan alat penakar. Catat hasil produksi susu setiap sapi.
  9. Pindahkan susu ke dalam wadah atau kantung plastik yang bersih.
  10. Susu siap didistribusikan untuk dijual.
Jika peternak sapi memastikan para pemerahnya melakukan ketentuan di atas dengan benar, maka akan dihasilkan kualitas susu yang baik. Dengan demikian, peternak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari sapi peliharaannya.

Aku merasa senang, karena memperoleh pengetahuan baru yang dapat aku bagikan kepada teman-teman dan guruku di sekolah. Liburanku memberi banyak pengalaman berharga. Aku belajar banyak hal dari keuletan pamanku mengelola peternakannya.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil investigasi
1. Struktur terdiri atas definisi umum, deskripsi bagian, dan penutup.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta.
3. Fakta ditulis berdasarkan hasil penelitian/investigasi/pengamatan yang telah dilakukan.

Adakah fakta yang kamu temukan pada teks tersebut di atas? Tulislah fakta tersebut pada kolom berikut.
  1. Sapi adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan.
  2. Pemerahan susu sapi dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau dengan mesin.
  3. Pemerahan susu dengan mesin lebih cepat dan susunya higienis.
  4. Sebagian besar peternakan rakyat di Indonesia masih menggunakan cara manual untuk memerah susu.
  5. Pemerah susu perlu memperhatikan kebersihan sapi, area pemerahan, dan kebersihan diri sebelum melakukan kegiatan pemerahan.
  6. Memerah susu sapi biasanya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore hari.
  7. Pemerahan sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap harinya.
  8. Sebelum diperah, bersihkan ambing dan puting susu sapi dengan air hangat untuk merangsang keluarnya susu.
Ayo Ceritakan
Mengapa informasi “Bagaimana Menghasilkan Susu Sapi yang Berkualitas Baik?” termasuk teks investigasi? Jelaskan! Tulislah bagian yang merupakan definisi umum, deskripsi bagian, dan kesimpulan.
Struktur teksKalimat
Penjelasan UmumSapi adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Dalam peternakan, salah satu jenis ternak yang dipelihara adalah sapi perah. Sapi perah, yaitu sapi penghasil susu. Untuk menghasilkan kualitas susu yang baik, banyak hal yang harus diperhatikan oleh peternak, terutama oleh para pemerah susu.
Fakta-faktaPemerahan susu sapi dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau dengan mesin. Kedua cara ini memberikan hasil yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemerahan susu dengan mesin lebih cepat dan susunya higienis. Pemerahan susu dengan mesin biasanya dilakukan oleh peternakan besar yang memasok hasil susunya ke pabrik pengolah susu.

Sebagian besar peternakan rakyat di Indonesia masih menggunakan cara manual untuk memerah susu. Untuk itu, peternak perlu memperhatikan cara memerah susu sapi yang baik, agar kualitas susu yang dihasilkannya mendekati kualitas susu hasil perahan dengan menggunakan mesin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan peternak sapi perah adalah sebagai berikut.

1. Persiapan
Pemerah susu perlu memperhatikan kebersihan sapi, area pemerahan, dan kebersihan diri sebelum melakukan kegiatan pemerahan. Kotoran yang mencemari akan mengakibatkan air susu mudah rusak (asam). Untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan sebelum memerah antara lain:
  • Membersihkan kandang sapi;
  • Memastikan kebersihan peralatan yang digunakan, misal wadah penampung susu, lap, dan sarung tangan yang digunakan;
  • Memastikan bahwa pemerah susu tidak sedang menderita penyakit menular;
  • Mencuci tangan dengan bersih, lalu mengeringkannya dengan lap yang bersih;
  • Memastikan kuku tangan pemerah sudah dipotong pendek dan bersih;
  • Membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh sapi, terutama di bagian ekor, badan bagian bawah, ambing (kantong susu), dan puting susu.
2. Waktu pemerahan susu
Memerah susu sapi biasanya dilakukan dua kali sehari, pagi dan sore hari. Sebelumnya, sapi diberi makan terlebih dahulu untuk menjamin kelengkapan nutrisi dalam susunya, dan untuk menjaga kenyamanan sapi ketika diperah. Perlu diperhatikan bahwa untuk menghasilkan susu berkualitas baik, jadwal dan frekuensi pemerahan harus dijaga dengan teratur. Pemerahan sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap harinya.

3. Cara memerah susu
  • Sebelum diperah, bersihkan ambing dan puting susu sapi dengan air hangat untuk merangsang keluarnya susu.
  • Keringkan ambing dan puting dengan lap yang bersih.
  • Oleskan minyak kelapa atau bahan pelicin lainnya yang aman untuk memudahkan pemerahan, dan untuk menghindari luka pada puting ketika diperah.
  • Perah empat puting susu dengan tangan hingga susu habis. Peternak perlu dilatih terlebih dahulu untuk mempelajari posisi dan gerakan tangan yang benar ketika memerah.
  • Seekor sapi sebaiknya ditangani oleh satu orang saja untuk menjaga kenyamanan sapi.
  • Selesai pemerahan, cuci lagi ambing dan puting susu dengan air hangat.
  • Saring susu hasil perahan dengan kain penyaring, untuk memisahkan bulu, kotoran, atau sisa makanan yang masuk ke dalam susu.
  • Ukur susu yang dihasilkan dengan alat penakar. Catat hasil produksi susu setiap sapi.
  • Pindahkan susu ke dalam wadah atau kantung plastik yang bersih.
  • Susu siap didistribusikan untuk dijual.
KesimpulanJika peternak sapi memastikan para pemerahnya melakukan ketentuan di atas dengan benar, maka akan dihasilkan kualitas susu yang baik. Dengan demikian, peternak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari sapi peliharaannya.

Aku merasa senang, karena memperoleh pengetahuan baru yang dapat aku bagikan kepada teman-teman dan guruku di sekolah. Liburanku memberi banyak pengalaman berharga. Aku belajar banyak hal dari keuletan pamanku mengelola peternakannya.
Ayo Amati
Ayo, amati gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut di atas, kelompokkanlah hewan berdasarkan cara berkembangbiaknya pada diagram venn berikut.

Cara Hewan Berkembang Biak
Setiap hewan memiliki kemampuan berkembang biak. Dengan berkembang biak, hewan dapat melestarikan keturunannya. Tahukah kamu bagaimana cara hewan berkembang biak? Coba cari informasi tentang perkembangbiakan kucing, ayam, burung, ikan, katak, dan sapi. Setelah itu, golongkan hewan-hewan tersebut. Hewan manakah yang berkembang biak dengan bertelur, melahirkan, atau bertelur dan sekaligus melahirkan?
  1. OVIPAR. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut ovipar. Contoh ayam dan jenis burung lainnya. 
  2. VIVIPAR. Selain bertelur, ada juga hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Sapi, kucing, dan gajah contoh hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. 
  3. Ovovivipar. Ular tidak selamanya melahirkan anaknya. Kadang-kadang pada saat mengeluarkan anak-anaknya, masih ada anak ular yang terbungkus cangkang telurnya. Perkembangbiakan seperti ini dikatakan bertelur sekaligus melahirkan (ovovivipar).
Ayo Ceritakan
Tuliskan dalam bentuk peta pikiran perkembangbiakan hewan. Peta pikiran yang kamu tulis memuat perkembangbiakan, penjelasan, ciri-ciri, dan contoh dengan detail. Kamu dapat melengkapi dengan menempeli gambar agar lebih menarik.

Temukan Jawabannya
Sekarang kamu akan melakukan investigasi tentang ciri-ciri khusus hewan dan cara berkembangbiaknya (ovipar, vivipar, dan ovovivipar). Selain itu, pengaruh letak geografis terhadap penyebaran hewan dari berbagai sumber. Kamu dapat menemukannya dari buku bacaan yang tersedia di perpustakaan, koran, majalah, atau media internet. Tulislah fakta yang kamu temukan berdasarkan hasil investigasi pada kolom di bawah ini.

Berdasarkan fakta yang kamu temukan, apakah letak geografis suatu wilayah berpengaruh terhadap persebaran hewan? Bagaimana pula pengaruhnya terhadap aktivitas manusia sehubungan dengan keberadaan hewan? Jelaskan!

Faktor fisiografi/topografi meliputi ketinggian dan kemiringan suatu wilayah. Ketinggian suatu tempat berhubungan dengan semakin tinggi kenaikan suatu tempat, maka penurunan suhu juga akan terjadi ditempat tersebut.  Hal tersebut yang mengacu kepada jenis-jenis hewan yang khas pada daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Silahkan Tulis Komentar Anda