Pembelajaran 3 Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan

Pembelajaran 3 Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan

Hidup rukun artinya saling menghormati dan menyayangi antara sesama manusia. Hidup rukun dilakukan di rumah,sekolah,dan masyarakat. Di lingkungan rumah,hidup rukun dilakukan antara anggota keluarga.Dalam anggota keluarga ada orang tua dan anak-anak. Orang tua menyayangi anak-anak. Anak-anak menghormati orang tua. Hidup rukun dilakukan antara warga sekolah.Guru-guru menyayangi siswa,dan siswa menghormati guru-guru. Mereka saling menghormati dan menyayangi. Hidup rukun dilakukan antara sesama anggota masyarakat. Anggota masyarakat dapat berasal dari agama dan suku yang berbeda. Walaupun berbeda anggota masyarakat harus hidup rukun,dan harus saling membantu dan menolong.

Hidup rukun merupakan impian setiap warga negara. Rukun dalam perbedaan akan memberikan kedamaian dan ketenteraman.

Ayo Amati
Amati gambar dan baca teks dalam hati!


Kami Berbeda, tetapi Kami Rukun
Matahari belum tinggi ketika Edo, Dayu, dan teman-temannya bermain di halaman sekolah. Ada yang bermain lompat karet; ada yang bermain petak jongkok; ada yang bermain congklak di selasar kelas; dan sebagian lagi ikut dalam permainan Rangku Alu. Edo, Dayu, Siti, Udin, dan Beni memilih ikut permainan Rangku Alu bersama beberapa teman lain. Mereka memang lebih suka dengan permainan olah tubuh di luar ruangan.

Baru beberapa hari yang lalu, teman baru mereka, Yanes yang memperkenalkan permainan ini. Yanes berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Permainan yang menggunakan tongkat bambu ini adalah permainan anak yang digemari di sana.

Edo, Dayu, dan teman-teman di SD Nusantara senang sekali mengenal permainan baru ini. Seru dan menantang!

Anak-anak di SD Nusantara justru gembira menyambutnya. Perbedaan warna kulit, adat, kebiasaan, atau bahasa tidak mereka anggap sebagai masalah. Semua akrab bermain bersama.

Pernah sekali waktu, ketika Edo bercanda akrab dengan Siti dan Dayu, Hendra berkomentar :

“Ih, Dayu, mau-maunya kamu bermain dengan Edo yang berkulit hitam. Nanti kulitmu yang putih tertular hitam, lho!” ejeknya.

“Ah, aku tak pernah pusing dengan warna kulit, tak pernah pusing dengan asal daerah. Aku dan Siti pun berbeda. Aku anak Bali, Siti anak Sumatra, tetapi kami saling memahami. Pertemanan hanya butuh waktu untuk saling menyesuaikan. Aku pun butuh waktu untuk menyesuaikan diri denganmu, Hendra.” balas Dayu tenang.

Hendra pun terdiam. Sesungguhnya, ia juga tak pernah mengalami masalah dengan temannya yang berbeda asal.

Begitulah, di SD Nusantara. Rukun, walau berbeda. Bermain bersama, tak peduli warna kulit. Semakin kaya karena mengenal adat dan bahasa daerah lain.

Semakin kaya dengan bermain bersama aneka permainan tradisional. Rangku Alu, Benthik, Gobak Sodor, atau Cingciripit menjadi perekat yang menyenangkan.

Ayo Bertanya
Seandainya kamu sedang bermain bersama mereka, tulis hal yang kamu ingin ketahui lebih lanjut tentang kerukunan dan persatuan di antara mereka dalam bentuk pertanyaan!
  1. Sikap apa saja yang mereka tunujukan dalam permainan tersebut?
  2. Mengapa sikap tersebut perlu ditunjukkan?
  3. Mengapa sikap tersebut dibutuhkan dalam hidup bermasyarakat?
Diskusikan pertanyaan yang telah kamu buat dalam kelompok! Tuliskan nilai-nilai yang kamu pelajari dari teks tadi! Peduli dan saling menghargai.

Apakah kamu telah menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupanmu sehari-hari. Jelaskan dan beri contoh! Sikap saling menghargai dapat diterapkan dengan saling menghargai, perbedaan warna kulit, adat, kebiasaan, atau bahasa bukan penghalang untuk saling bekerjasama.

Apa manfaat yang kamu peroleh dari nilai-nilai tersebut? Dar nilai tersebut menciptakan kerukunan dalam masyarakat yang beragam.

Ayo Cari Tahu
Permainan Rangku Alu berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dalam masyarakat Manggarai, Rangku Alu dilakukan untuk merayakan hasil panen perkebunan dan pertanian.

Cara bermain Rangku Alu
Alat yang digunakan:
4 buah bambu dengan panjang 2 meter.

Cara bermain:
  1. Pemain terdiri atas 2 kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang menjaga. Kelompok yang menjaga menggerakgerakkan bambu (empat orang berjongkok membentuk bidang persegi dan memegang dua bambu) sambil menyanyi.
  2. Kelompok pemain yang mendapat giliran bermain akan melompat di sela-sela bambu. Mereka harus menghindari jepitan bambu. Pelompat akan masuk dalam bidang persegi dan melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu.
  3. Nilai-nilai permainan:. Melatih konsentrasi, keberanian, disiplin, ketangkasan, kelincahan, dan ketepatan gerak.
Ayo Berkreasi
Kamu telah mempraktikkan permainan Rangku Alu. Ketika bermain, bambu yang kamu gerakkan menghasilkan irama yang berpola. Kamu dapat membuat permainan tersebut lebih menarik lagi dengan menyanyi bersamasama mengikuti pola irama suara bambu.

Secara berkelompok, karanglah sebuah lagu yang bertema ‘Kami Berbeda, Tapi Rukun’! Pada pertemuan berikutnya, kamu akan bermain Rangku Alu kembali dengan iringan lagu hasil karya kelompokmu.

‘Kami Berbeda, tapi Rukun’.(Ampar-Ampar Pisang)
Kami memang beda
Aneka suku bangsa
Lima agama selalu tenggang rasa 2x

Ayo rukun, ayo rukun
Bersama membangun
Berbicara santun
Bila salah minta ampun

Kami slalu rukun, jaya negaraku 2x
Ayo Amati
Alat yang kamu gunakan untuk bermain Rangku Alu terbuat dari bambu. Tahukah kamu bagaimana bambu berkembang biak? Bagaimana pula bambu menyesuaikan diri dengan lingkungan? Ayo, lakukan pengamatan. Amati pohon bambu atau tumbuhan sejenis yang ada di sekitarmu!

Ayo Diskusikan
Diskusikan hasil pengamatanmu dalam kelompok. Perhatikan ciri-ciri khusus dari tanaman bambu!
  1. Bambu memiliki ciri khusus tumbuhan yaitu bulu gatal yang berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri.
  2. Bambu memiliki batang berongga
  3. Bambu memiliki akar serabut
  4. Bambu memiliki daun sejajar
  5. Bambu merupakan tanaman monokotil.
  6. Bambu berkembangbiak dengan tunas.
Ayo Menulis
Tulis laporan berdasarkan hasil pengamatanmu! Sebelum kamu menulis laporan, perhatikan format dan struktur teks laporan berikut.

Struktur Teks Laporan
Struktur Teks Laporan terdiri dari dua bentuk, yaitu pernyataan umum atau klasifikasi (biasanya di awal paragraf) dan sejumlah paragraf yang berisikan aspek yang dilaporkan.

Langkah-langkah Menulis Laporan Hasil Pengamatan
Untuk membuat laporan hasil pengamatan, perlu mengetahui langkahlangkah yang harus dilakukan, sehingga laporan hasil pengamatan yang dibuat dapat menjadi sebuah laporan yang tersusun secara rapi, runtut, dan menarik.

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah laporan hasil pengamatan adalah sebagai berikut :
  1. Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan.
  2. Menyusun kalimat pembukaan.
  3. Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan.
  4. Menulis kalimat penutup.

Laporan Pengamatan Tanaman Bambu
StrukturKalimat
Pernyataan umum atau klasifikasiBambu tergolong keluarga Graminae (rumput-rumputan). Tanaman ini juga sering disebut sebagai rumput raksasa (Giant Grass). Bambu merupakan tanaman berumpun yang terdiri dari sejumlah batang/ buluh yang tumbuh secara bertahap dari mulai rebung (tunas bambu), batang muda, dan batang dewasa pada umur 4 – 5 tahun. Bambu memiliki tiga bagian tubuh utama yang tampak, yaitu akar, batang, dan daun. 
Anggota/aspek yang dilaporkanAkar bambu merupakan akar serabut. Akar bambu terdiri atas rimpang (rhizoma) yang berbuku dan beruas. Bagian pangkal akar rimpang bambu lebih kecil dari bagian ujungnya, dan setiap ruas mempunyai kuncup dan akar. Kuncup pada akar rimpang ini akan berkembang menjadi rebung yang akan keluar dari tanah dan menghasilkan tanaman baru. Tanaman bambu berkembangbiak menggunakan tunas yang disebut dengan rebung.
Anggota/aspek yang dilaporkanBatang bambu mempunyai bentuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas yang berongga. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 sampai 30 meter. Diameter batang bambu sekotar 0,25 cm sampai 25 cm dengan ketebalan dinding sampai 2,5 cm. Batang bambu ketika masih muda diselimuti pelepah batang dan biasanya akan gugur ketika dewasa. Pada pelepah batang inilah terdapat bulu beracun yang disebut miang yang digunakan sebagai alat pertahanan diri.

Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Anggota/aspek yang dilaporkanPada tanaman bambu terdapat perbedaan susunan daun dan tata letak daun pada fase muda dan fase tuanya. Pada fase muda, muncul daun tunggal dari tiap nodus-nodusnya. Daun tunggal pada fase muda ini antara lain daun berbentuk lanset, tepi daun rata, ujung daun lancip, memiliki tangkai daun yang sangat pendek yang langsung menempel pada nodus, sehingga tampak seolah-olah daun itu tidak memiliki tangkai. Selain itu, daun tunggal ini memiliki pertulangan daun sejajar dan permukaan daun licin. Merupakan daun tunggal dengan tata letak daun saling berhadapan dan berselang-seling. Daun yang masih muda terletak di bagian ujung batang muda, dan masih menggulung secara vertikal. Pada umumnya, daun yang terletak di bagian atas berukuran lebih besar dan lebih panjang daripada daun-daun tunggal yang terletak di bawahnya.

Pada bambu yang sudah dewasa, daun yang muncul dan tumbuh bukan lagi merupakan daun tunggal, melainkan daun majemuk. Dari tiap nodus batang utama, tumbuh ibu tangkai daun. Selanjutnya dari setiap nodus ibu tangkai daun, tumbuh anak tangkai daun, dan dari setiap nodus anak tangkai daun inilah baru muncul tangkai daun dan daun-daun majemuk. Daun majemuk pada fase dewasa ini merupakan daun majemuk menyirip ganjil. Bentuk satu helai daun majemuk ini sama dengan daun tunggal pada fase muda.

Bambu dapat bertahan hidup walaupun kekurangan air dengan cara menggugurkan daunnya sampai mendapai pasokan air yang cukup. Menggugurkan daun merupakan bentuk adaptasi tanaman bambu terhadap lingkungannya.
Anggota/aspek yang dilaporkanBanyak manfaat dari pohon bambu, mulai dari daun, batang dan bagian lainya. Tunas bambu atau rebung dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Bambu juga digunakan untuk membuat sumpit dan alat memasak lain seperti spatula, serta berbagai peralatan rumah tangga, seperti bakul nasi, tampah, perangkap ikan, topi bambu (caping).

Bambu sering dijadikan sebagai alat musik tradisional. Salah satunya adalah alat musik Angklung dan Seruling. Bambu juga digunakan sebagai bahan kerajinan dan dekorasi.
Cara Bambu Melindungi Diri
Tanaman bambu mempunyai ciri khusus, yaitu mempunyai bulu-bulu halus yang tajam. Bulu yang tajam tersebut terdapat pada batang. Bulu yang tajam tersebut melekat kuat dan dapat menyebabkan gatal-gatal.

Untuk dapat bertahan hidup, tumbuhan perlu menyesuaikan dan melindungi diri. Sekarang saatnya kamu menggali informasi lebih banyak lagi dari berbagai sumber tentang cara tumbuhan menyesuaikan dan melindungi diri. Kamu bisa bertanya kepada orang dewasa yang ada di sekitarmu, membaca buku, koran, majalah, atau dari berbagai situs di internet.

Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda. Di alam ini, setiap makhluk hidup tinggal di habitatnya masing-masing. Mereka saling berkompetisi dalam hal mencari makanan, memperebutkan pasangan, ataupun mempertahankan diri dari musuhnya. Makhluk hidup mempertahankan diri dari serangan musuhnya dengan menggunakan bagian-bagian tubuhnya.

Silahkan Tulis Komentar Anda