mempertahankan kemerdekaan?
Baca dan bandingkan dua teks berikut dengan teliti!
Teks 1
Kerja Sama Mempertahankan Kemerdekaan
“Makan siang telah siap ... Ayo Pak makan dulu. Ini nasi bungkusnya”.
“Terima kasih nak, waah..makan apa hari ini?”
“Nasi, tempe goreng, dan tumis kacang. Bapak harus segera makan, supaya cukup memiliki tenaga untuk membawa Pak Sudirman bergerilya”.
“Terima kasih nak, Bapak makan dulu, ya”
Itulah sekelumit percakapan antara Udin dan Pak Hasan yang terjadi di sela-sela pertempuran antara pasukan Jenderal Sudirman melawan Belanda. Pak Hasan adalah prajurit Pembela Tanah Air atau PETA yang bertugas mengusung tandu yang digunakan Jenderal Sudirman saat bergerilya keluar masuk hutan dan daerah perbukitan.
Udin adalah seorang anak berumur sepuluh tahun yang tidak lagi bersekolah karena gedung sekolah rakyat di desanya di daerah Ambarawa telah hancur terkena serangan mesiu pasukan Belanda. Ia akhirnya membantu para sukarelawan di dapur umum, mengaduk nasi, membantu membungkus, dan membagikannya pada para pejuang gerilya.
“Pasukan ... siaap ... Keadaan genting! Pasukan Belanda terus mendekat.”
“Cepat...kita harus terus bergerak masuk hutan!”
Pak Hasan segera meletakkan nasi bungkus yang baru setengah ia nikmati. Ia dengan sigap menyiapkan tandu yang segera akan ia usung membawa Jenderal Sudirman berjuang mempertahankan kemerdekaan. Udin hanya bisa terkesima, ia bergegas merapikan sisa-sisa nasi dan kembali ke dapur umum untuk melanjutkan tugasnya.
Teks 2
Jenderal Sudirman, Pemimpin Teladan Bangsa
Sudirman adalah seorang tokoh bangsa di masa revolusi yang patut dijadikan teladan. Walau dalam usia perjuangan yang singkat, kobaran semangatnya untuk membela negeri menjadi inspirasi hingga saat ini. Sudirman lahir di Bondas, Karangjati, Purbalingga, pada tanggal 24 Januari 1916.
Pendidikan formal ditempuhnya di Taman Siswa dan HIK Muhammadiyah, Solo. Ia juga aktif dalam organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Kepanduan, disiplin, serta jiwa kepemimpinan yang dikembangkannya selama ikut dalam organisasi ini menjadi bekal berharga bagi perjalanan perjuangannya.
Karir militer Sudirman diawali di Pendidikan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Selesai pendidikan, ia diangkat menjadi komandan batalion di Kroya. Setelah kemerdekaan, ia berhasil memimpin pasukannya untuk merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Ketika dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Sudirman diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas. Kemudian, melalui Konferensi TKR tanggal 2 November 1945 ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR. Ia menjadi jenderal di usianya yang cukup muda, 31 tahun. Tidak seperti prajurit lainnya yang memperoleh kenaikan pangkat melalui akademi militer, Sudirman mendapat anugerah pangkat jenderal dari Presiden Soekarno karena prestasi perjuangannya.
Perjuangan Sudirman terus berlanjut hingga peristiwa Agresi Militer Belanda yang kedua. Saat itu, Sudirman sedang dalam kondisi sakit parah. Paru-parunya hanya satu yang berfungsi. Walaupun Presiden Soekarno memerintahkannya untuk beristirahat dan menjalani pengobatan, Sudirman berkeras hati untuk ikut dalam pertempuran. Ia merasa bertanggung jawab untuk memimpin pasukannya melawan musuh.
Tujuh bulan lamanya, Sudirman memimpin pasukannya bergerilya dengan ditandu. Ia berpindah-pindah antara hutan dan pegunungan dalam keadaan fisik yang lemah. Ketika kondisinya tidak lagi memungkinkan, ia tetap memimpin pasukannya dengan menyumbangkan pemikirannya dari jauh. Sekitar dua tahun setelah Belanda melancarkan agresi militer, pada tanggal 29 Januari 1950, Sudirman meninggal dunia pada usia 34 tahun.
Itulah Kepemimpinan Jenderal Sudirman, Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia.
Jawab pertanyaan berikut!
1. Bagaimana kondisi kehidupan di masa Perang Gerilya di saat itu?
Kondisi kehidupan di Masa Perang Gerilya di Masa Jenderal Sudirman sangat sulit karena rakyat Indonesia masih dijajah. Rakyat hidup miskin, anak-anak tidak sekolah, dan pemuda-pemuda Indonesia berperang melawan penjajah.
2. Adakah nilai-nilai persatuan dan kerja sama di masa itu? Apakah tujuan yang akan dicapai? Jelaskan dengan singkat!
Ya, nilai-nilai persatuan dan kerja sama di masa itu sangat tinggi karena rakyat Indonesia merasa senasib dengan kehidupan yang miskin. Tujuan kerja sama saat itu adalah mencapai Indonesia merdeka.
3. Apa perbedaan kedua jenis teks tersebut? Manakah yang merupakan fiksi dan nonfiksi?
Teks Sejarah | Teks Fiksi |
---|---|
|
|
Teks 2: teks sejarah (biografi Jenderal Soedirman)
4. Apa yang kamu ketahui tentang teks fiksi sejarah? Jelaskan dengan singkat!
Teks fiksi sejarah yaitu jenis teks dengan latar sejarah yang benar-benar terjadi, tetapi tokoh-tokoh utama di dalam cerita merupakan fiksi.
Ayo Menulis
Siswa membuat sebuah teks fiksi sejarah sederhana dengan memperhatikan kriteria yang diberikan.
- Teks berisi tentang cinta tanah air, persatuan dan kerja sama untuk mencapai satu tujuan dan memasukkan informasi tentang pentingnya menjaga keutuhan wilayah Indonesia dari serangan/ancaman negara lain.
- Tokoh-tokoh dalam cerita adalah rekaan, yang terjadi di masa Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
- Perhatikan penggunaan kosa kata baku, huruf besar, dan tanda baca.
Sejak pagi-pagi hari sekali kami sudah mempersiapkan semuanya. Bagian dalam rumah dan halaman juga dirapihkan karena akan datang banyak tamu, orang-orang penting. Dinding rumah juga sudah dibersihkan sejak beberapa hari yang lalu. walau biasanya pun tetap selalu bersih, cat putihnya tampak lebih cerah sekarang. Secerah hari ini, melengkapi lapangan rumput -yang walau tak seberapa besar, tampak rapih.
Pagi ini semua memang tampak lebih sibuk dari hari-hari biasanya. Entah mengapa, Tuan Rumah tidak mengatakan sebabnya. Kami yang bekerja di rumah ini hanya ditugaskan pekerjaan masing-masing. Ada yang mengawasi Tuan Muda yang baru berusia 1 tahun selagi Nyonya Majikan mempersiapkan yang lain. Ada juga yang ditugaskan di dapur. Aku sendiri ikut membantu Ayahku mempersiapkan halaman rumah, maklum aku masih kecil. Masih seumuran anak-anak di Sekolah Rakyat, hanya saja aku tidak seberuntung mereka.
Matahari kian tinggi walau hari masih pagi. Banyak tamu berdatangan, mereka datang dengan kendaraannya dan diparkir di tepi jalan sana. Mereka berpakaian rapih, yang laki-laki berpakaian jas dan yang wanita hampir semuanya berkebaya. Tampaknya mereka bukanlah orang sembarangan.
Beberapa hari terakhir Ayah bercerita mengenai kekuasaan penjajah yang sudah mulai runtuh karena negaranya dibom. Ibuku juga menambahkan bahwabanyak tokoh-tokoh pergerakan Nasional tengah mempersiapkan sesuatu yang besar. Aku pun lantas bertanya-tanya apakah ini saatnya kami sebagai masyarakat pribumi terlepas dari kesengsaraan panjang ini?
Tepat jam 10:00 pagi, semua yang telah hadir tidak perlu lagi menunggu lama, suara teks yang dibacakan itu sungguh menggugah. Isinya menggetarkan rasa yang tak dapat terungkap. Aku kenal sekali dengan suara itu, walau aku tak dapat melihat beliau karena posisiku dibelakang dan tertutup orang-orang di depanku.
Teks Proklamasi itu dibacakan pada 17 Agustus 1945 jam 10:00 pagi ini di Jl. Pegangsaan Timur No. 56, di rumah bercat putih di mana tadi aku ikut mempersiapkan acara ini. Betapa bangga aku telah menjadi bagian dari kemerdekaan Tanah Air ku walau hanya sedikit saja yang sudah aku lakukan. Harapanku semoga BAngsa ini terus bersatu dan damai karena tidak ada yang lebih berharga selain kemerdekaan dari penjajahan. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu bahasa: Indonesia.
Ayo Analisis
Siswa secara berpasangan melakukan diskusi bersama seorang teman tentang perubahan kehidupan di Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dan di Masa Sekarang.
- Diskusikan bersama seorang teman tentang perubahan kehidupan di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan di masa sekarang!
- Catat peristiwa penting dalam perubahan tersebut dan sajikan dalam bentuk lini masa dengan mencantumkan waktu, tempat, dan tokoh yang terlibat dalam perubahan tersebut!
Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 maka secara hukum tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini mengakibatkan Indonesia berada dalam keadaan vacum of power (tidak ada pemerintah yang berkuasa). Kekosongan kekuasaan ini dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun Belanda masih belum mengakui kemerdekaan indonesia sehingga terjadi beberapa peristiwa.
- Pertempuran Lima Hari di Semarang (14-19 Oktober 1945) Pada peristiwa ini gugur Dokter Karyadi yang ditembak pasukan Jepang. Akhirnya pecah perang antara pasukan Jepang dengan rakyat Indonesia dan pasukan Jepang yang mengakibatkan banyaknya korban.
- Peristiwa heroik di Surabaya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 diawali dengan ultimatum dari pasukan sekutu (Inggris) pada bangsa Indonesia untuk menyerahkan senjata dengan membawa bendera putih sebagai tanda menyerah pada sekutu sebagai akibat tewasnya Brigjen Mallaby. Namun sampai batas waktu yang dijanjikan tidak diindahkan akhirnya terjadilah pertempuran yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban.
- Bandung Lautan Api. Peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober 1945 ketika pasukan sekutu memasuki kota Bandung untuk mengambil alih tawanan Jepang dan melucuti senjata mereka. Pihak Sekutu juga meminta Indonesia untuk menyerahkan senjata yang berhasil dirampas dari pihak Jepang. Namun permintaan itu tidak dihiraukan oleh Indonesia akhirnya tanggal 23 Maret 1946 meletuslah pertempuran tersebut. Adanya perintah dari pusat untuk mengosongkan kota Bandung, akhirnya pasukan meninggalkan kota Bandung dengan terlebih dahulu membumihanguskan kota Bandung bagian selatan.
- Peristiwa Medan Area. Peristiwa ini bermula dengan kedatangan pasukan sekutu yang diboncengi NICA pada tanggal 9 Oktober 1945. Kedatangan mereka yang bermaksud untuk memperkuat pasukan Westerling (Belanda) yang diterjunkan sebelumnya akhirnya memberikan kesimpulan bahwa Belanda bermaksud untuk menjajah kembali. Akhirnya terjadi ketegangan-ketegangan yang menimbulkan konflik antara Inonesia dengan Belanda.
- Peristiwa Merah Putih di Menado. Terjadi pada tanggal 14 Desember 1945 di mana para pemuda Menado yang tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasilo merebut Menado, Tomohon, dan Minahasa dari tangan sekutu/Belanda. Daerah yang direbut tersebut dikibarkan bendera Merah Putih.
- Pertempuran Ambarawa. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 antara pasukan Inggris (Sekutu) melawan pasukan Indonesia (Divisi V Banyumas) di bawah Kolonel Soedirman. Dalam pertempuran itu pasukan Indonesia berhasil memukul mundur pasukan Inggris. Untuk mengenangnya didirikan Monumen Palagan Ambarawa.
- Pertempuran Puputan Margarana di Bali. Puputan artinya perang habis-habisan. Perang ini terjadi pada tanggal 26 November 1946 antara pasukan Belanda dan rakyat Bali. Dalam peperangan ini tokoh Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur.
- Pertempuran 11 Desember 1946 di Sulawesi Selatan. Pertempuran ini terjadi di wilayah Sulawesi Selatan sperti Polongbangkeng, Pare-Pare, dan Luwu. Pejuang yang gugur salah satunya yaitu Emmy Saelan.
- Agresi Militer Belanda I. Terjadi tanggal 21 Juli 1947 di mana Belanda telah melanggar Perjanjian Linggarjati dengan melancarkan serangan secara tiba-tiba. Serangan tersebut diarahkan di kota-kota besar di Jawa dan Sumatra terutama daerah minyak dan perkebunan.
- Agresi Militer Belanda II. Terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 di Yogyakarta. Serangan ini telah melanggar Perjanjian Renville. Melihat hal ini, Sukarno dan Hata mengirim radiogram kepada Mr Syarifudin Prawiranegara yang berkunjung di Bukittinggi Sumatra untuk segera membentuk pemerintahan darurat RI di Bukittinggi.
- Perundingan Soekarno – Van Mook. Pertemuan dimulai tanggal 23 Oktober 1945 di Gambir. Dalam perundingan ini tidak menghasilkan apa-apa, namun sebagai langkah awal merintis jalan perundingan selanjutnya.
- Pertemuan Sutan Syahrir – Van Mook Pertama. Pertemuan ini juga tidak menghasilkan keputusan apa-apa karena Belanda tetap berpegang teguh pada isi pidato Ratu Wilhelmina tanggal 7 Desember 1942.
- Perundingan Hooge Veluwe. Perundingan ini terjadi tanggal 14 – 21 April di Hooge Veluwe di kota kecil Belanda. Perundingan ini menemui jalan buntu yang mengakibatkan hubungan Indonesia– Belanda semakin memburuk.
- Perundingan Linggarjati. Perundingan ini menghasilkan : Belanda mengakui kekuasaan de facto RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra. Pemerintah Belanda bersama RI akan bersama-sama mendirikan Negara Indonesia Serikat (NIS) tanggal 1 Januari 1949. RI dan Belanda merupakan satu uni (gabungan) yang dikepalai Ratu Belanda
- Perundingan Renville. Hasil dari perundingan ini : Akan dibentuk RIS (Republik Indonesia Serikat). Belanda akan tetap berkuasa di Indonesia sampai saat penyerahan kedaulatan. Kedudukan RIS sejajar dengan Belanda. RI merupakan bagian dari RIS. Pasukan RI harus ditarik keluar dari daerah pendudukan yang berhasil direbutnya. RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda sejak Agresi Militer Belanda Pertama.
- Perundingan Roem Royen. Hasil pertemuan ini : Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya. Pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta. Pemerintah RI akan menghadiri KMB. Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi militer dan membebaskan tawanan perang
- Perundingan Inter Indonesia. Perundingan hanya ke dalam wilayah Indonesia yang diwakili dari RI dan BFO (Negara Bagian Indonesia). Tujuannya untuk menyamakan langkah dalam menghadapi KMB di Den Haag.
- Perundingan KMB (Konferensi Meja Bundar). Hasil KMB adalah : Belanda mengakui kedaultan RIS (Republik Indonesia Serikat) kecuali wilayah Irian Barat yang akan diselesaikan dalam waktu satu tahun. Dibentuknya UNI Indonesia-Belanda dengan monarchi Belanda sebagai Kepala Negara. Hutang Hindia Belanda diambil alih oleh RIS.
- Sesuai hasil KMB, pada tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS. Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu Den Haag dan Yogyakarta secara bersamaan. Dalam acara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Den Haag, Ratu Yuliana bertindak sebagai wakil Negeri Belanda Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia. Sedangkan dalam upacara pengakuan kedaulatan yang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Kamu akan melakukan jalan dan lari sehat mengelilingi sekolah dengan semangat gerilya Jenderal Sudirman. Awali kegiatan dengan doa bersama untuk mengenang perang gerilya Jenderal Sudirman dan supaya kegiatan olahraga pagi ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Perhatikan posisi tubuh saat jalan dan lari!
Sprint 30 meter (Lari Cepat)
1. Pembelajaran teknik dasar start Start mempunyai 3 jenis, antara lain:
a. Start panjang
- Sikap jongkok rileks.
- Lutut kaki kanan menempel di tanah.
- Kaki kiri berada di depan dengan posisi jinjit.
- Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf “V”.
- Pandangan rileks ke depan dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya.
- Sikap jongkok rileks.
- Lutut kaki kanan menempel di tanah.
- Kaki kiri berada di samping lutut kaki kanan dengan jarak kurang lebih satu kepal.
- Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf “V”.
- Pandangan rileks ke depan dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya
- Sikap jongkok rileks.
- Lutut kaki kanan menempel di tanah.
- Kaki kiri berada di samping lutut kaki kanan dengan jarak kurang lebih satu kepal.
- Kedua tangan menempel di atas garis start dengan membentuk huruf “V”.
2. Pembelajaran start jongkok dengan aba-aba start.
Dalam melakukan start jongkok, ada tiga tahapan yang sesuai dengan abaaba.
a. Aba-aba “Bersedia”
Apabila mendengar aba-aba “bersedia”, sikap badan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Seorang pelari melakukan start jongkok dengan memilih salah satu jenis start yang sudah dipelajari di atas, yang dirasa cocok dan sesuai dengan yang mereka rasakan.
b. Aba-aba “siap”
Apabila ada aba-aba “siap” maka sikap badan pelari yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Lutut yang menempel di tanah diangkat, pinggul diangkat sedikit lebih tinggi dari bahu dan berat badan dibawa ke muka, jadi garis punggung menurun ke depan.
- Kaki belakang membentuk sudut 120 derajat, sedangkan kaki depan membentuk sudut 90 derajat.
- Lengan tetap lurus/siku jangan bengkok.
- Kepala tetap menunduk, leher rileks, pandangan ke bawah, jaga keseimbangan dan konsentrasi pada aba-aba berikutnya.
Apabila mendengar aba-aba “ya” maka sikap badan pelari yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menolak ke depan dengan kekuatan penuh atau gerakan meluncur.
- Badan tetap condong ke depan disertai dengan gerakan lengan yang diayunkan.
- Dilanjutkan dengan gerakan langkah kaki pendek-pendek, tetapi cepat agar tidak jatuh ke depan.
Teknik memasuki garis finish ada 3 macam, antara lain:
- Lari terus tanpa perubahan apapun.
- Dada dicondongkan ke depan/membusungkan dada ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang.
- Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan.
Bentuk-bentuk pembelajaran teknik dasar lari jarak pendek antara lain sebagai berikut:
a. Siswa melakukan jalan dan lari sehat mengelilingi sekolah dengan semangat gerilya Jenderal Sudirman. Guru membariskan siswa secara berkelompok. Siswa lari mengelilingi sekolah sesuai barisan kelompok yang sudah dibuat oleh guru.
b. Permainan Hitam – Hijau
- Guru membuat siswa menjadi dua kelompok (A = Hitam dan B = Hijau) berdiri saling berhadapan dengan jarak 1 meter.
- Mereka masing-masing kelompok dengan posisi start berdiri dan sambil mendengarkan aba-aba Hitam atau Hijau.
- Jika di sebut Hitam, maka kelompok A (Hitam) cepat balik arah terus lari cepat sampai batas yang sudah ditentukan. Kelompok B (Hijau) cepat mengejar dan menangkap A (Hitam).
- Kemudian kembali lagi ke tempat semula, siap melakukan perlombaan. Sebaliknya, jika disebut Hijau maka kelompok Hijau balik arah terus lari sampai batas yang ditentukan, kelompok Hitam (A) mengejar dan menangkapnya.
- Begitulah perlombaan itu dilakukan.
- Guru membuat lintasan lari dengan jarak 30 meter.
- Siswa melakukan lomba lari menggunakan start jongkok.
- Guru mengambil catatan waktu yang diraih siswa.
- Begitu seterusnya sampai semua siswa melakukan perlombaan