Pembelajaran 3 Tema 9 Subtema 3 Tokoh Penjelajah Angkasa Luar

Pembelajaran 3 Tema 9 Subtema 3 Tokoh Penjelajah Angkasa Luar

Penjelahan Galileo Galilei dengan teleskopnya membuktikan bahwa planet-planet berevolusi mengelilingi Matahari. Pembuktian itu digunakan oleh masyarakat hingga sekarang. Adakah keteraturan saat planet-planet mengelilingi Matahari? Apa yang akan terjadi jika planet mengelilingi Bumi dengan tidak teratur?

Ayo Lakukan
Keteraturan adalah hal yang amat penting dalam keseharian kita. Salah satu contohnya ketika kita beraktivitias bersama. Misalnya, pada kegiatan olahraga. Kali ini, coba kamu praktikkan keteraturan ini dalam kegiatan olahraga. Kita sekarang akan bermain bola basket. Sebelum bermain, coba tuliskan peraturan apa saja yang perlu diketahui pada permainan bola basket.

Sebelum bermain basket, kita akan berlatih beberapa teknik berikut!
Memegang Bola
Teknik yang benar dalam memegang bola basket adalah sikap tangan yang membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan menempel di samping bola dengan posisi agak ke belakang, posisi jari terentang menempel pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Adapun kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan dan posisi badan sedikit condong ke depan dengan lutut yang rileks.

Menangkap Bola
Teknik menangkap bola (catching ball) dalam basket terdiri atas dua macam cara, yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap bola di depan dada. Untuk dapat menangkap bola dengan baik, kita harus selalu fokus memperhatikan bola. Rentangkan jari-jari tangan agak lebar dan pergelangan tangan harus rileks untuk menjemput bola menggunakan telapak tangan. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera menempel ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola.

Mengoper Bola ( Passing )
Ada tiga teknik yang dapat dilakukan dalam mengoper bola, yaitu
  • Mengoper bola dari atas kepala (over-head pass),
  • Mengoper bola setinggi dada (chest pass), dan
  • Melempar bola dengan memantulkannya ke lantai (bounce pass).

Menggiring Bola ( Dribbling )
Menggiring bola (dribbling) adalah usaha yang dilakukan pemain untuk membawa bola menuju ring lawan. Dribbling dilakukan dengan memantulkan bola ke lantai menggunakan satu tangan saja. Ada dua macam teknik menggiring bola, yaitu menggiring bola dengan posisi rendah dan menggiring bola dengan posisi tinggi. Menggiring bola dengan posisi rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan, sedangkan menggiring bola dengan posisi tinggi biasanya digunakan saat melakukan serangan cepat menuju daerah pertahanan lawan.

Ayo Amati
Galileo Galilei membuktikan bahwa Matahari adalah pusat tata surya. Menurutmu, apa pengaruh Matahari bagi kehidupan di Bumi?

Apakah Matahari bermanfaat bagi petani garam? Jelaskan jawabanmu! Sinar matahari sangat bermanfaat bagi para petani garam karena sinar matahari digunakan untuk menguapkan air.

Petani garam akan sangat bersedih jika air laut yang sudah dijemur di tambak terkena air hujan. Air dalam tambak akan berubah menjadi tawar. Mengapa terjadi demikian? Coba jawab pada kotak berikut. Hal ini disebabkan karena air garam atau tepatnya mineral garam akan larut di air hujan dan meresap masuk ke dalam tanah, sehingga airnya berubah menjadi tawar.

Ayo Mencoba
Apakah kamu mengetahui bagaimana cara petani garam membuat garam? Untuk mengetahuinya, mari lakukan percobaan berikut!

Alat dan Bahan
1. Garam
2. Gelas
3. Benang wol
4. Air hangat
5. Piring
6. Sendok

Langkah Mengerjakan
  1. Tuangkan air hangat ke dalam gelas dan letakkan di jendela yang selalu terkena sinar Matahari.
  2. Masukkan garam sebanyak mungkin ke dalam gelas hingga tidak dapat diaduk lagi.
  3. Masukkan benang ke dalam gelas dan letakkan piring di sisi gelas dengan menjuntaikan benang ke atasnya.
  4. Amatilah hasil percobaan ini sampai esok pagi.
  5. Cobalah membuat prediksi dari proses pembuatan garam. Menurutmu, apa yang akan terjadi pada hari berikutnya?
Ayo Analisis
Berdasarkan percobaan di atas, jawablah pertanyaan berikut!
  1. Berdasarkan pengamatanmu, apa hasil dari percobaan tersebut? Percobaan tersebut menghasilkan butir-butir garam.
  2. Mengapa tertinggal kristal-kristal garam pada benang? Jelaskan. Larutan garam dan air meresap ke dalam benang. Pada saat air yang  ada di benang mengering, maka yang tertinggal adalah kristal-kristal garam.
  3. Apa yang memengaruhi banyak sedikitnya garam yang dihasilkan? Kandungan garam dalam air.
  4. Jika air diperbanyak, apakah garam yang dihasilkan semakin banyak atau sedikit? Mengapa? Jelaskan. Jika air diperbanyak maka garam yang dihasilkan semakin banyak karena lebih banyak air yang menguap.
  5. Apakah suhu memiliki peranan yang penting dalam proses membuat garam? Mengapa? Jelaskan. Suhu berperan penting dalam pembuatan garam karena suhu digunakan untuk menguapkan air.
Ayo Ceritakan
Masih ingatkah kamu dengan isi teks eksplanasi? Diskusikan dengan seorang temanmu. Kemudian tuliskan hasilnya pada kolom di bawah ini.

Tulislah laporan hasil percobaan membuat garam dalam bentuk teks ekplanasi. Jelaskan sebab dan akibat yang ditimbulkan dalam proses pembuatan garam. Gunakan kosa kata baku dan tanda baca yang tepat. Tulisan harus rapi agar dapat dibaca.

Proses Pembuatan Garam
Garam merupakan komoditas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat kita. Garam tidak hanya bisa dijadikan bahan konsumsi namun garam juga bisa dikategorikan dalam bahan industri, seperti industri penyamakan kulit, pengeboran minyak lepas pantai dll. Proses pembuatan garam secara tradisional bisa dibilang ada dua jenis yaitu dengan metode penguapan dengan sinar matahari di tambak – tambak garam dan dengan cara teknik perebusan (garam rebus).

Para petani garam membuat garam dengan metode petakan – petakan untuk penguapan, untuk mendapatkan hasil garam yang baik dengan kristal yang besar, petani garam biasanya secara langsung menguapkan air laut yang dialirkan pada petakan – petakan. Proses pembuatan garam dengan cara penguapan sinar matahari disebut kristalisasi (penguapan) yaitu cara memisahkan campuran/zat terlarut dari pelarutnya menggunakan pemanasan atau penyerapan kalor berdasarkan titik didihnya.

Air memiliki titik didih lebih rendah dari pada garam, sehingga ketika air laut terkena panas matahari, air akan menguap menginggalkan partikel-pertikel garam kemudian membentuk kristal-kristal garam. Kristal inilah yang selanjutnya dikumpulkan oleh petani garam untuk kemudian dicuci sampai bersih dan dijemur lagi sampai menghasilkan garam yang layak konsumsi. Faktor yang mempengaruhi produksi garam antara lain:
  1. Air Laut. Mutu air laut (terutama dari segi kadar garamnya (termasuk kontaminasi dengan air sungai), sangat mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk pemekatan (penguapan).
  2. Keadaan Cuaca. Panjang kemarau berpengaruh langsung kepada “kesempatan” yang diberikan kepada kita untuk membuat garam dengan pertolongan sinar matahari. Curah hujan (intensitas) dan pola hujan distribusinya dalam setahun rata-rata merupakan indikator yang berkaitan erat dengan panjang kemarau yang kesemuanya mempengaruhi daya penguapan air laut.
  3. Kecepatan angin, kelembaban udara dan suhu udara sangat mempengaruhi kecepatan penguapan air, dimana makin besar penguapan maka makin besar jumlah kristal garam yang mengendap.
  4. Tanah. Sifat porositas tanah mempengaruhi kecepatan perembesan (kebocoran) air laut kedalam tanah yang di peminihan ataupun di meja. Bila kecepatan perembesan ini lebih besar daripada kecepatan penguapannya, apalagi bila terjadi hujan selama pembuatan garam, maka tidak akan dihasilkan garam. Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan ketidakmurnian (impurity) yang terbawa oleh garam yang dihasilkan.
  5. Pengaruh air. Pada kristalisasi garam konsentrasi air garam harus antara 25–29°Be. Bila konsentrasi air tua belum mencapai 25°Be maka gips (Kalsium Sulfat) akan banyak mengendap, bila konsentrasi air tua lebih dari 29°Be Magnesium akan banyak mengendap.
Setelah melakukan percobaan membuat garam, tentunya kamu telah mengetahui bahwa esok harinya akan terbentuk kristal-kristal garam pada benang. Mengapa terjadi demikian?

Karena larutan garam dan air meresap ke dalam benang. Pada saat air yang ada di benang mengering, maka yang tertinggal adalah kristal-kristal garam. Setelah kamu mengetahui proses ini, tentunya kamu semakin besar rasa kekagumanmu kepada kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimana caramu mensyukurinya

Silahkan Tulis Komentar Anda