Pembelajaran 5 Tema 7 Subtema 2 Pemimpin Idolaku

Pembelajaran 5 Tema 7 Subtema 2 Pemimpin Idolaku

Apakah menjaga persatuan dan kesatuan hanya tugas pemimpin saja? Apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan?

Di malam pertama, Sudin harus mengikuti acara budaya yang digelar di sebuah ruangan besar. Sudin bertemu dengan beberapa siswa se-Indonesia. Sudin takjub karena mereka membawakan kesenian yang beragam. Salah satu kesenian yang sangat membuat Sudin kagum adalah saat peserta dari Maluku menyanyikan lagu “Sarinande”.

Lagu Sarinande berasal dari daerah Maluku. Lagu tersebut menceritakan tradisi Maluku, yaitu menguji gadis-gadis dalam keterampilan di bidang kewanitaan sebelum memasuki jenjang pernikahan. Zaman dulu para gadis juga diuji keterampilan memasaknya. Meniup api di depan tungku memerlukan kesabaran dan sikap rendah hati.

Dalam lagu, Sarinande adalah seorang gadis yang beranjak dewasa. Ibunya melihat Sarinande bengkak matanya, menandakan bahwa ia belum bisa meniup api di tungku. Esok ia dapat mencobanya lagi.

Sarinande, putri Sarinande
Mengapa tangis matamu bangka
Aduh mama, aduh la papa
La asap api masuk dimata
Aduh mama, aduh la papa
La asap api masuk dimata
Ayo Diskusikan
Meningkatkan semangat kekeluargaan, bermusyawarah serta bergotong royong adalah bagian dari menjaga persatuan dan kesatuan. Apa yang telah dilakukan oleh warga sekolah Sudin merupakan pencerminan dari semangat tersebut. Dalam kelompokmu, ayo sampaikan contoh-contoh kegiatanmu yang mencerminkan ketiga semangat tersebut dengan mengisi tabel berikut.
Semangat KekeluargaanBermusyawarahGotong Royong
  1. Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.
  2. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
  3. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
  4. Saling membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan
  1. Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.
  2. Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
  3. Bijak dan santun dalam berbicara / menyampaikan pendapat rendah hati dan lemah lembut
  1. Bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah sehingga rumah jadi bersih dan nyaman.
  2. Saling membantu dalam melaksanakan tugas rumah, sehingga tugas menjadi lebih ringan dan cepat selesai.
  3. Bergotong royong merapikan taman, sehingga taman menjadi rapi, indah, dan asri
Diskusikanlah dengan teman kelompokmu tentang kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dengan bergotong royong dan yang harus dikerjakan sendiri. Tulislah hasilnya pada tabel berikut.

Kegiatan yang dilakukan denganKegiatan yang tidak bisa dilakukan
dengan cara bergotong royong
  1. Membersihkan kelas, halaman, taman, dan lingkungan sekitar sekolah.
  2. Menjaga kebersihan dalam kelas saat melaksanakan piket harian bersama regu piket.
  3. Bergotong royong memberikan bantuan kepada teman yang mengalami musibah.
  1. Pada saat ulangan kita tidak boleh bekerja sama saat ulangan karena ulangan adalah tes sejauh mana kemampuan kita dalam mempelajari suatu materi.
  2. Saat mengerjakan soal ujian juga tidak boleh dilakukan secara bergotong royong.
  3. Pada saat memberikan suara di tempat pemungutan suara tidak boleh dilakukan secara bergotong royong karena bersifat rahasia.
Simak contoh berikut. Bacalah teks ini bersama temanmu. Ikutilah instruksi gurumu saat membaca teks ini.

Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur
Ida, teman sebangku aku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati secara mendadak mengadakan ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.

Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan kekanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.

“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin” rayunya.

Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah.

Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.

Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut.

“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan” katanya kepada Gugut.

“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa” kata Gugut.

“Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.

Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekedar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.

Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang cerita di atas. Berikan pertanyaanmu kepada teman di sebelahmu untuk dijawab. Tulislah pertanyaanmu pada tempat di bawah ini.
  1. Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut/
  2. Apa penyebab Gugut tidak siap mengikuti ulangan?
  3. Sikap apa saja yang dapat kita contoh dari Ida?
  4. Mengapa mencontek disebut korupsi kecil-kecilan?
  5. Mengapa kita tidak boleh mencontek saat ulangan?

Ayo Berlatih
Kamu dan teman-temanmu sudah berlatih menilai pidato. Sekarang, buatlah teks pidato tentang pentingnya bergotong royong. Gunakanlah struktur yang sudah ditentukan.

Teks pidato harus memuat:
  1. Salam pembuka. Berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan lain-lain)
  2. Pendahuluan. Memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kamu akan membahas pentingnya gotong-royong.
  3. Inti. Berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat ajakan atau bujukan digunakan untuk mengajak pendengar melakukan kegiatan yang diharapkan.
  4. Keterangan lengkap tentang topik disampaikan secara rinci.
  5. Penutup. Penyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
  6. Salam penutup.Berisikan kalimat salam penutup seperti ‘terima kasih’.
Assalamualaikum Wr Wb.

Yang terhormat Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, juga teman-teman yang saya cintai. Sebelumnya mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT atas Rahmat-NYA yang telah dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini dalam keadaan sehat walafiat.

Gotong royong atau kerja bakti merupakan satu hal yang sangat positif, dimana dengan adanya gotong royong, rasa kebersamaan dan rasa toleransi antar warga atau antar sesama akan semakin tinggi. Masyarakat Indonesia dikenal senang membantu dan bahu membahu. Salah satu bukti dari kebiasaan saling membantu yang dimiliki orang Indonesia adalah adanya budaya gotong royong.

Sejak dahulu kebiasaan gotong royong sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, gotong royong ini tercermin dari serangkaian kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh setiap anggota masyarakat Indonesia dilingkungannya. Dengan bergotong royong pekerjaan yang berat menjadi lebih ringan. Contohnya adalah mengerjakan satu pekerjaan dengan menggunakan tenaga lebih dari satu orang akan mudah dan cepat diselesaikan.

Budaya gotong royong kaya akan nilai-nilai positif yang sudah semestinya terus dilestarikan. Melalui budaya gotong royong kita bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan antar individu dalam suatu lingkungan masyarakat. Adanya kerja sama antar manusia menjadi cikal bakal terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan. Nantinya jika setiap pekerjaan yang berat dilakukan dengan cara gotong royong maka kerukunan hidup antar anggota masyarakat akan semakin terjalin kuat.

Dengan bergotong royong banyak masalah yang berat menjadi mudah diselesaikan. Budaya gotong royong jelas merupakan kunci perdamaian bagi masyarakat Indonesia yang heterogen karena terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras yang berbeda. Dengan bergotong royong dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan. Contohnya jika satu pekerjaan dikerjakan oleh satu orang akan membutuhkan waktu 1 minggu, tetapi dengan tambahan orang dan tenaga maka pekerjaan akan selesai kurang dari 1 minggu.

Sayangnya, seiring dengan berkembangnya zaman, budaya gotong royong masyarakat Indonesia seolah sedikit demi sedikit menghilang. Kini, kebanyakan orang disibukkan dengan urusan pribadinya sehingga tidak memiliki waktu untuk bersosialisasi serta untuk memperhatikan kepentingan sosial masyarakat. Melalui kegiatan gotong royong dapat menambah rasa kebersamaan dan juga menghemat biaya.

Sebagai contoh pada saat terjadi bencana alam setiap orang berusaha untuk mengumpulkan dana dan membenahi sarana yang rusak serta membantu pihak keamanan untuk mencari korban. Para warga akan secara otomatis sigap dalam membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Dengan kebersamaan segala masalah dapat diatasi.

Marilah kita mengawali segala sesuatunya dari diri kita sendiri, sempatkan sedikit waktu kita untuk bersosialisasi dengan warga serta lingkungan di sekitar kita, tingkatkan ke-ikhlasan kita. Marilah kita lanjutkan dan kita kembangangkan warisan budaya luhur bangsa kita agar kita dapat menghadapi globalisasi yang sedang terjadi saat ini.

Dari pidato yang telah saya sampaikan di atas maka dapat saya simpulkan pentingnya bergotong royong. Kesimpulannya adalah gotong royong merupakan budaya luhur dari bangsa kita. Gotong royong bermanfaat untuk membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan, mempercepat penyelesaian pekerjaan, mempererat rasa persatuan dan kesatuan, serta menghemat biaya.

Demikian pidato singkat ini saya sampaikan. mohon maaf bila ada kata atau kalimat yang kurang jelas. Terima kasih.

Wasalamualaikum wr.wb

Silahkan Tulis Komentar Anda