Dengan kondisi demikian tentu akan memudahkan mikroba untuk merusak roti. Selain suhu mungkin juga waktu. Waktu yang terlalu lama akan menyebabkan masuknya bibit mikroba perusak roti, terutama kapang. Untuk penelitian kali ini hanya membatasi apakah ada pengaruh dari suhu roti pada saat pengemasan. Jadi kami hanya fokus untuk meneliti pada suhu yang bervariasi dan melakukan pengamatan pada umur simpan dari roti tersebut.
Agar roti bisa bertahan lebih lama maka proses pembuatannya juga harus benar dan higienis. Terutama pada saat pengemasan. Pengemasan yang benar akan membuat daya simpan roti lebih lama. Roti yang dikemas pada saat kondisi masih panas akan menimbulkan titik-titik air pada bahan pengemas sehingga akan mempengaruhi kelembaban yang secara otomatis umur simpan pun bekurang. Tetapi bila terlalu lama di luar maka akan menyebabkan roti mudah terserang jamur ataupun kapang.
Menyelidiki Penyebab Pembusukan
Alat dan Bahan:
- Kaca pembesar (lup)
- Stoples empat buah
- Roti tawar basah empat iris
- Lidi
- Alat tulis
Cara Kerja:
- Jemurlah dua lembar roti tawar di bawah terik matahari hingga kering.
- Letakkan roti basah di stoples terbuka. Tandai dengan nomor 1.
- Letakkan roti basah di stoples tertutup. Tandai dengan nomor 2.
- Letakkan roti kering di stoples terbuka. Tandai dengan nomor 3.
- Letakkan roti kering di stoples tertutup. Tandai dengan nomor 4.
- Amati dan catat keadaan roti pada setiap stoples.
- Simpan keempat stoples di tempat aman.
- Setelah seminggu, amati kembali keempat stoples. Untuk mengamati, ambil sedikit bagian roti dengan lidi. Gunakan kaca pembesar untuk membantu pengamatan. Jangan lupa menggambar bagian yang sedang kalian amati.
- Catat hasil pengamatan kalian.
- Gunakan hasil pengamatan kalian untuk menjawab pertanyaan berikut. a. Bagaimana keadaan roti pada stoples 1? b. Bagaimana keadaan roti pada stoples 2? c. Bagaimana keadaan roti pada stoples 3? d. Bagaimana keadaan roti pada stoples 4? e. Roti mana yang ditumbuhi jamur? f. Roti mana yang masih bagus? g. Mengapa roti ditumbuhi jamur? h. Mengapa keadaan roti kering dalam stoples tetap baik?
- iApa yang teramati dari cuplikan roti tersebut?
- Cara manakah yang paling baik untuk menyimpan roti?
- Buatlah laporan hasil kegiatan dan lakukan presentasi kelas.
Hasil Pengamatan
1. Hari pertama:
Roti terlihat bersih, memiliki bau susu dan margarine yang khas. Tekstur masih lembut dan sedikit lembab pada roti yang diberi sedikit air
Tabel Hari Pertama:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Tetap |
Bau | Wangi |
Jamur | Tidak ada |
Warna | Bersih |
Tekstur | Lembut |
2. Hari kedua:
Roti masih terlihat bersih, masih berbau susu dan margarine, tekstur agak sedikit mengeras dan agak berair pada roti yang diberi sedikit air.
Tabel Hari Kedua:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Tetap |
Bau | Wangi |
Jamur | Tidak ada |
Warna | Bersih |
Tekstur | Mengeras |
3. Hari ketiga:
Roti terlihat berubah warna menjadi sedikit lebih gelap, bau susu sudah tidak lagi tercium karena tergantikan bau apak dan asam pada roti yang lembab.
Tabel Hari Ketiga:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Tetap |
Bau | Tidak ada |
Jamur | Tidak ada |
Warna | Berubah |
Tekstur | Mengeras |
4. Hari keempat:
Roti terlihat semakin berubah warna, muncul kapang atau jamur kecil yang timbul dimana mana, bau roti pun tercium sangat asam, bentuk roti pun mengecil dari ukuran semula.
Tabel Hari Keempat:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Mengecil |
Bau | Apak |
Jamur | Ada |
Warna | Gelap |
Tekstur | Bantat |
5. Hari kelima:
Roti terlihat berubah warna menjadi sedikit lebih oranye, jamur mulai menyebar ke seluruh permukaan roti, bau asam yang menyengat menarik lalat untuk hinggap diatasnya, air yang berada pada roti berlabelkan angka 2 berubah warna menjadi seputih susu, bentuk roti pun kian mengecil.
Tabel Hari Kelima:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Mengecil |
Bau | Asam |
Jamur | ¼ bagian |
Warna | Oranye |
Tekstur | Berair |
6. Hari keenam:
Roti terlihat semakin berwarna gelap, jumlah lalat yang hinggap pada roti pun bertambah jumlahnya, ukuran roti kian mengecil, jamur yang tumbuh pun telah menutupi ¼ wilayah permukaan roti, dan roti yang lembab pun agak berlubang pada bagian tengahnya.
Tabel Hari Keenam:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Berlubang |
Bau | Asam |
Jamur | 2/4 bagian |
Warna | Oranye |
Tekstur | Berair |
7. Hari ketujuh:
Roti terlihat berlubang dimana-mana, bau asam semakin menyengat, lalat banyak berterbangan disekitar roti, ukuran roti kian mengecil.
Tabel Hari Ketujuh:
Deskripsi | Keterangan |
---|---|
Bentuk | Berlubang |
Bau | Asam |
Jamur | ¾ bagian |
Warna | Kehitaman |
Tekstur | Berair |
Tabel kesimpulan hasil
penelitian pengaruh suhu dan kelembapan terhadap roti:
Deskripsi | Hari ke1 | Hari ke2 | Hari ke3 | Hari ke4 | Hari ke5 | Hari ke6 | Hari ke7 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bentuk | Tetap | Tetap | Tetap | Mengecil | Mengecil | Berlubang | Berlubang |
Bau | Wangi | Wangi | Tidak ada | Apak | Asam | Asam | Asam |
Jamur | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | Ada | ¼ bagian | 2/4 bagian | ¾ bagian |
Warna | Bersih | Bersih | Berubah | Gelap | Oranye | Oranye | Kehitaman |
Tekstur | Lembut | Mengeras | Mengeras | Bantat | Berair | Berair | Berair |
Pembusukan makanan bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya sudah kalian lakukan, yaitu dengan pengeringan. Makanan kering lebih tahan lama daripada makanan basah. Hal ini karena mikroba lebih mudah hidup di tempat basah daripada kering. Pengeringan menyebabkan kadar air dalam makanan berkurang. Makanan menjadi tidak lembap.
Selain itu, makanan dapat diawetkan dengan cara lain. Misalnya, pengasinan, pemanisan, pengasapan, dan pengalengan. Pengasinan dilakukan dengan menambahkan garam dalam makanan. Sementara pemanisan makanan dilakukan dengan menambahkan gula. Garam atau gula dalam makanan dapat menghambat