Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bulan

Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bulan

Bulan adalah satelit alami yang mengelilingi planet bumi yang dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang tanpa bantuan alat apapun. Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri. Cahaya bulan yang terlihat pada malam hari berasal dari cahaya matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bulan. Bulan adalah benda angkasa yang bergerak secara relatif. Bulan melakukan tiga gerakan putaran sekaligus : bulan berputar pada porosnya (Rotasi), bulan berputara mengitari Bumi (Revolusi), dan bulan bersama Bumi mengitari matahari.

1. Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.

Waktu yang diperlukan bulan untuk melakukan satu kali rotasi sama dengan waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi. sehingga periode rotasi bulan sama dengan periode revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan bulan yang menghadap bumi akan selalu terlihat sama.

2. Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya Bulan sebenarnya adalah cahaya pantulan dari Matahari. Bagian Bulan yang tampak dari Bumi adalah bagian permukaan Bulan yang terkena sinar Matahari.

Periode revolusi bulan atau kala revolusi bulan adalah satu bulan yang disebut dengan bulan Komariyah sebagai dasar kalender umat islam di seluruh dunia. Ada dua jenis kala revolusi bulan yaitu sideris dan sinodis. Waktu Sideris adalah lamanya waktu sebuah benda berangkat dari suatu posisi lalu kembali ke posisi tadi kembali berdasarkan kejadian sebenarnya. Sedangkan 29,5 hari tadi adalah Waktu Sinodis. Waktu Sinodis adalah lamanya waktu sebuah benda berangkat dari satu fase ke fase itu kembali berdasarkan penglihatan pengamat.
  1. Sehari sideris mengacu pada rotasi bumi sekali sehari dalam kaitannya dengan bintang. Sideris adalah pergerakan bulan sekali mengelilingi bumi dalam kaitannya dengan bintang. Setahun sideris adalah pergerakan bumi mengelilingi matahari sekali dalam kaitannya dengan bintang. Setelah satu bulan sideris, bulan bergerak sedikit lebih jauh untuk memposisikan diri dengan Bumi dalam hal matahari.
  2. Sehari sinodis, yang juga disebut hari matahari, mengacu pada rotasi bumi sekali sehari dalam kaitannya dengan matahari. Sebulan sinodis adalah pergerakan bulan sekali mengelilingi bumi dalam kaitannya dengan bintang. Setahun sinodis adalah periode yang diambil untuk keselarasan planet-matahari terbentuk. Setahun sinodis adalah sekitar 20 menit lebih pendek dari satu tahun sideris.

Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan. Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.

  1. Hari pertama. Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
  2. Hari keempat. Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
  3. Hari kedelapan. Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
  4. Hari kesebelas. Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
  5. Hari keempat belas. Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
  6. Hari ketujuh belas. Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram. Hari kedua puluh satu. Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
  7. Hari kedua puluh lima. Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit.
  8. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru. Bedanya, Bulan baru menunjukkan fase awal, sedangkan Bulan mati menunjukkan fase akhir.
Selain rotasi dan revolusi, Bulan masih memiliki satu gerakan lagi. Gerakan tersebut adalah bersama-sama Bumi berputar mengelilingi Matahari. Karena bulan merupakan satelit alami bumi yang slalu bergerak mengiringi bumi, maka ketika bumi bergerak mengeliling matahari bulanpun melakukan hal yang sama. Waktu yang diperlulan bulan untuk bergerak mengelilingi matahari sama dengan waktu yang diperlukan bumi untuk bergerak mengelilingi matahari.

Dapat disimpulkan bahwa dalam 1 tahun bulan hanya satu kali bergerak mengelilingi matahari dan duabelas kali bergerak mengelilingi bumi. Hal inilah yang menyebabkan ada 12 bulan selama 1 tahun di dalam kalender masehi. Berikut akibat-akibat gerak bulan :
  1. Adanya fase-fase bulan
  2. Terjadinya pasang surut air laut
  3. Terjadinya gerhana
  4. Permukaan bulan yang terlihat dari bumi selalu sama

Silahkan Tulis Komentar Anda