Hewan dan Tumbuhan Langka

Hewan dan Tumbuhan Langka

Manusia terus saja melakukan perusakan lingkungan dengan melakukan perburuan liar yang mengakibatkan keseimbangan ekosistem terganggu. Apalagi jika hewan dan tumbuhan yang diburu jumlahnya terbatas. Hewan dan tumbuhan dapat menjadi langka dan salah satu penyebab kelangkaan hewan dan tumbuhan adalah perilaku manusia tersebut.

Selain itu kelangkaan hewan dan tumbuhan juga dapat terjadi karena faktor selain manusia, misalnya saja perubahan lingkungan yang drastis. Faktor lain yang mempengaruhi adalah hewan dan tumbuhan tidak dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Akibatnya, jumlah mereka semakin berkurang. Hewan dan tumbuhan langka dapat menjadi punah. Karenanya, hewan dan tumbuhan langka harus dilindungi.

Hewan Langka adalah hewan yang jumlahnya sangat sedikit/langka, Jika populasi menurun cepat dan jumlahnya diseluruh dunia kurang dari 10.000 Ekor saja. Tumbuhan langka adalah tumbuhan yang persebarannya mulai berkurang dan semakin menghilang di dunia. Hewan dan Tumbuhan Langka adalah Hewan/Tumbuhan yang jumlahnya sangat sedikit/langka dan terancam kelestraiannya. Berbagai Jenis Hewan Langka di Indonesia berdasarkan pulau antara lain sebagai berikut.
Hewan Langka
No.Daerah AsalJenis Hewan Langka
1.SumateraHarimau sumatra, orang utan, badak sumatra, tapir, ular sanca, dan gajah asia
2.JawaHarimau jawa dan banteng
3KalimantanOrang utan, Pesut
4.SulawesiBabi rusa, rangkong, dan maleo
5PapuaCenderawasih, kasuari, kanguru pohon, dan buaya irian
6Nusa TenggaraKomodo
Tumbuhan Langka
No.Daerah AsalJenis Tumbuhan Langka
1.SumateraBunga bangkai dan kemenyan
2.JawaNangka celeng, kluwak, bendo, mundu, dan sawo kecik
3KalimantanKayu besi/kayu ulin
4.PapuaMatoa

2. Tumbuhan Langka
NoNama Tumbuhan Keterangan
1. Anggrek Kantung (Paphiopedilum spp.) Di Indonesia terdapat 19 jenis anggrek ini dan 10 jenis diantaranya merupakan tumbuhan paling langka di Indonesia. Jenis-jenis anggrek Kantung yang langka dan terancam punah antara lain: Paphiopedilum gigantifolium; P. intaniae; dan P. kolopakingii
2. Balau/Tengkawang (Shorea spp.) Balau adalah pohon dari famili Dipterocarpaceae ini umumnya hidup di Asia Tenggara. Indonesia sendiri memiliki hingga 60-an spesies yang separo diantaranya termasuk tumbuhan paling langka.
3. Berus Mata Buaya (Bruguiera hainesii C.G.Rogers) Berus mata buaya adalah salah satu tanaman bakau dari famili Rhizophoraceae. Tumbuhan asli Indonesia, Singapura, Malaysia, hingga ke Papua Nugini ini sangat langka.
4. Kamfer (Famili Lauraceae) Terdapat empat tumbuhan dari famili ini yang tergolong sebagai tanaman paling langka dan paling terancam punah di Indonesia. Keempatnya adalah Medang (Dehaasia acuminata); Dehaasia chatacea; Dehaasia pugerensis; dan Nothaphoebe javanica.
5. Kantong Semar (Nepenthes spp.) Ragam jenis tumbuhan karnivora ini paling banyak ditemukan di Indonesia. Sayangnyadi Indonesia banyak kantong semar yang berstatus sebagai tumbuhan langka. Diantara jenis kantong semar langka adalah Nepenthes aristolochioides; N. clipeata; N. dubia; N. lavicola; N. rigidifolia; dan N. sumatrana.
6. Keruing (Dipterocarpus spp.) Diantara spesies-spesies tumbuhan ini ada 23 jenis diantaranya merupakan tumbuhan langka. Jenis keruing yang langka dan terancam punah antara lain: Keruing Arong (Dipterocarpus applanatus); Keruing Bulu (D. baudii); Keruing Gajah (D. cornutus);
7. Bayur (Pterospermum javanicum) Bayur yang biasa dipakai sebagai bahan pembuatan bangunan dan furniture. Pohon bayur dapat kita temukan juga di kawasan batu gamping, kawasan 600 meter di atas permukaan air laut atau daerah pegunungan. Persebaran tanaman ini diantaranya ke daerah Kalimantan Timur, Serawak, Sabah, dan India.
8. Damar (Agathis dammara) Tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi ini asalnya dari Indonesia timur yaitu tanah Papua dan ermasuk jenis tanaman langka. Jenis jenis pohon damar sendiri sangat beragam sesuai dengan daerahnya dan memiliki karakteristik yang sangat berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
9. Raflesia arnoldi Raflesia arnoldi terkenal memiliki bau yang busuk sehingga dinamakan juga dengan bunga bangkai. Bunga raflesia dapat dilihat di Taman Nasional Bengkulu. Bunga ini masuk dalam golongan parasit. Jumlah bunga raflesia sekarang sudah menurun tajam.
10. Edelweis (Anaphalis javanica) Bunga edelweis (senduro) atau dikenal dengan bunga abadi ini memang tidak mudah layu saat dipetik. Ia bisa tahan lama. Tanaman ini dapat ditemukan di pegunungan wilayah Jawa, Lombok, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan.
11. Jelutung (eusderoxylon zwageri) Pohon jelutong dapat ditemui di daerah Kalimantan, Sumatera, Thailand Selatan, Malaysia. Pohon ini dikenal juga dengan sebutan bulian. Kayunya banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat perlengkapan rumah dan perabot, sementara untuk getahnya sendiri biasa dipakai dalam pembuatan permen karet.
12. Cendana (santalum) Pohon cendana atau cendana wangi adalah penghasil minyak dan kayu. Manfaat kayu cendana adalah sebagai aromaterapi, bahan pembuatan dupa, campuran parfum, dan rempah-rempah. Tanaman cendana berawal dari tanaman parasit. Kayu cendana wangi sudah jarang dijumpai, sehingga berdampak pada harganya yang tinggi.
13. Sarang semut (Myrmecodia platyrea) Tanaman sarang semut merupakan jenis tumbuhan epifit dari Papua. Lokasi sarang semut tinggi, biasanya hidup menempel di batang pohon besar. Seperti namanya, tanaman sarang semut memang sangat disenangi oleh semut sebagai tempat tinggal mereka.
14. Kecapi (Sandoricum koetjape) Kecapi ialah sejenis tanaman dengan buah yang mirip duku. Nama lain dari buah kecapi adalah buah sentul karena buah kecapi asalnya dari semenanjung Malaka, yang selanjutnya persebarannya hingga ke Indonesia.
15. Gaharu (Aquilaria beccarain) Gaharu adalah jenis pohon dengan wangi kayu khas. Kayu gaharu banyak dijumpai di hutan kawasan Kalimantan. Nama latin kayu gaharu aquilaria sp. Kayu ini banyak dicari orang karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
16. Matoa (Pometia pinnata) Matoa adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengan diameter rata-rata maksimum 100 cm. Umumnya berbuah sekali dalam setahun.
17. Nangka Celeng (Artocarpus heterophyllus)) Nangka celeng termasuk nangka yang tidak biasa, karena tidak seperti kebanyakan nangka pada umumnya yang buahnya tumbuh pada batang pohon, pada nangka celeng buah tumbuh pada akar dan pangkal batang. Nangka ini berasal dari Tegal, t di Desa Randu Gunting Tegal,
18. Kluwak/Kepayang (Pangium edule) Kepayang atau keluak adalah pohon yang tumbuh liar atau setengah liar penghasil bahan bumbu masak sejumlah masakan Nusantara. Orang Sunda menyebutnya picung atau pucung, orang Jawa menyebutnya pucung. kluwak, atau kluwek, dan di Toraja disebut pamarrasan. Biji keluak dipakai sebagai bumbu dapur masakan Indonesia yang memberi warna hitam pada rawon, daging bumbu keluak, brongkos, serta sup konro.
19. Mundu (Garcinia dulcis) Mundu atau rata adalah sejenis yang asli Indonesia. Buah ini juga biasa disebut apel jawa. Buahnya dapat dimakan segar atau diolah menjadi selai. Mundu tidak sama dengan mundung (menteng), meskipun namanya mirip.
20. Benda(Artocarpus elasticus) Benda, tekalong, atau terap adalah sejenis pohon buah yang masih satu marga dengan nangka. Pohon buah ini di Malaysia juga dikenal sebagai tekalong atau terap, namun jangan dikelirukan dengan terap, Artocarpus odoratissimus.
21. Sawo kecik (Manilkara kauki) Sawo kecik adalah sejenis tanaman penghasil buah pangan anggota suku sawo-sawoan atau Sapotaceae. Tumbuhan berbentuk pohon ini biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan dan pelindung. Pohon ini menyukai dataran rendah hingga sedang.

1. Hewan Langka
NoNama Hewan Status
1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) Binatang endemik jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja.
2. Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) Dendrolagus inustus berhabitat sebelah utara dan barat pulau Papua, Pulau Yapen, Pulau Salawati, dan Pulau Waigeo. Salah satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja.
3. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) Merupakan mamalia air tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70 ekor. Pesut Mahakam menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Secara taksonomi, pesut mahakam adalah subspesies dari pesut (Irrawaddy dolphin).
4. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) Mmacan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia. Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang). Macan tutul jawa adalah satwa indentitas Provinsi Jawa Barat. Disebut juga Macan Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008).
5. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) Badak Sumatera merupakan spesies langka dari famili Rhinocerotidae dan termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih ada. Badak sumatera merupakan satu-satunya spesies yang terlestarikan dari genus Dicerorhinus. Merupakan badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor.
6. Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) Kura-kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles-2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor.
7. Elang Flores (Nisaetus floris) Burung elang endemik Flores dengan populasi antara 150-300 ekor. Elang flores yang merupakan burung pemangsa endemik flores (Nusa Tenggara) ini kini menjadi raptor yang paling terancam punah.
8. Rusa Bawean (Axis kuhlii) Rusa endemik pulau Bawean, Jawa Timur. Populasinya antara 250-300. Rusa bawean hanya ditemukan di Pulau Bawean di tengah Laut Jawa di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai "terancam punah" oleh IUCN.
9. Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) Burung endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor. Tokhtor sumatera termasuk dalam 18 burung paling langka di Indonesia. Burung Tokhtor sumatera didaftar sebagai satwa Kritis yakni status konservasi dengan keterancaman paling tinggi.
10. Katak Merah (Leptophryne cruentata) Katak endemik yang hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi tidak diketahui. Meletusnya Gunung Galungggung turut menjadi faktor penyebab penurunan jumlah kodok merah
11. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Populasi antara 1.000 – 2.499 ekor (BirdLife, 2001)
12. Celepuk Siau (Otus siaoensis) Celepuk siau adalah burung endemik yang hanya terdapat di sebuah pulau kecil bernama “Siau” di Kabupaten Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara. Burung yang masuk dalam kategori keterancaman tertinggi, Kritis (Critically Endangered) ini tidak lagi pernah terlihat kembali sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1866. Populasi kurang dari 50 ekor (BirdLife, 2000).
13. Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) Burung Kacamata Sangihe merupakan salah satu dari sekitar 22 jenis burung kacamata (pleci) yang terdapat di Indonesia. Sayangnya, Burung Kacamata Sangihe yang endemik Pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di Indonesia. Populasi kurang dari 50 ekor (BirdLife, 2000).
14. Gagak Banggai (Corvus unicolor) Gagak ini terdaftar sebagai Spesies Kritis oleh IUCN dan pernah dianggap punah, namun akhirnya ditemukan kembali pada survei di Pulau Peleng pada 2007/2008. Populasi antara 50 – 250 ekor (Birdlife, 2011)
15. Tarsius Siau (Tarsius tumpara) Tarsius siau adalah tarsius asli pulau Siau, Sulawesi ini juga terancam punah. Bukan sekedar diberikan status Critically Endangered oleh IUCN Red List. Tarsius tumpara termasuk salah satu dari 25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia. Populasi 1.300 ekor (2009).
16. Beruk Mentawai (Macaca pagensis) Beruk mentawai merupakan salah-satu monyet endemik Kepulauan Mentawai, Sumatera. Populasinya semakin terancam sehingga oleh IUCN Redlist dikategorikan sebagai satwa berstatus Critically Endangered, tingkatan terakhir sebelum punah. Populasi 2.100-3.700 ekor (2004).
17. Gajah Sumatera (Elephas maximus ssp. sumatranus) Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000.
18. Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Orangutan Sumatra adalah spesies orangutan terlangka. Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra. Populasi 6.500 ekor (2007).
19. Simakobu (Simias concolor) Simakobu adalah salah satu fauna asli Indonesia.. Simakobu ditemukan di Indonesia tepatnya di Pulau Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, serta di Pulau Siberut. Simakobu kini bestatus hewan langka. Populasi 6.700 – 17.300 ekor (IUCN, 2006)
20. Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) Daerah sebaran kakatua-kecil jambul-kuning adalah Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor. Populasi sekitar 7.000 ekor. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
21. Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) Salah satu burung langka yang hanya terdapat (endemik) di Jawa. Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di delta Citarum.
22. Kodok Sumatera (Duttaphrynus sumatranus) Kodok Sumatera atau Duttaphrynus sumatranus adalah amfibi (amphibi) paling langka di Indonesia. Kodok Sumatera, menyandang status Critically Endangered dari IUCN Red List.
23. Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni) Kodok Pohon Ungaran merupakan spesies endemik di dataran tinggi kawasan hutan Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Satus konservasinya berdasarkan IUCN adalah CR (critically endangered) atau “terancam punah”.
24. Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus bruijnii) Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijni) adalah satu dari empat ekidna yang masih hidup dan satu dari tiga spesies Zaglossus yang terdapat di Papua.
25. Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis) Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis) adalah hewan endemik dari Pulau Salibabu bagian dari Kabupaten Kepulauan Talaud

Silahkan Tulis Komentar Anda