Faktor alami dapat berupa bencana alam. Misalnya, gunung meletus, badai, banjir, kekeringan dan kebakaran hutan. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Salah satunya adalah pemanfaatan bagian-bagian tertentu dari hewan atau tumbuhan. Akibatnya, beberapa jenis hewan dan tumbuhan mendekati kepunahan.
A. Komponen Ekosistem
1. Komponen Abiotik
Komponen ekosistem terdiri dari komponen abiotik,komponen biotik Komponen abiotik adalah kondisi fisik dan kimia antara lain :
a. Air
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis.selain itu air berguna untuk melarutkan mineral dalam tanah sehingga mudah diserap oleh akar tumbuhan , dan menjaga kesegaran tumbuhan .Bagi hewan darat air berguna untuk minum , bagi hewan air untuk melarutkan oksigen. Dalam kehidupan air sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
b. Tanah
Tanah bertindak sebagai tempat hidup organisme. Tanah juga menyediakan kebutuhan mahluk hidup seperti unsur hara dan mineral. Tanah juga merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat ,tekstur dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur
c. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas , yaitu nitrogen, oksigen, karbondioksida dan gas-gas lainnnya. Mahluk hidup membutuhkan nitrogen untuk membentuk protein. Oksigen digunakan mahluk hidup untuk bernapas. Karbondioksida diperlukan tumbuhan untuk fotosintesis.
d. Kelembaban
Merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah. Kelembaban di udara berarti kandungan uap air di udara,sedangkan kelembaban di tanah berarti kandungan air dalam tanah . Kelembaban diperlukan oleh mahluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena penguapan. Kelembaban yang diperlukan setiap mahluk hidup berbeda-beda, sebagai contoh jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat lembab.
e. Garam-garam Mineral
Adalah ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan air.sebagai contoh kandungan ion-ion hidrogen menentukan tingkat keasaman, ion natrium dan klorida menentukan tingkat salinitas atau kadar garam.
f. Iklim
Merupakan komponen yang terbentuk sebagai hasil interaksi berbagai komponen abiotik lainnya, seperti kelembaban udara, suhu dan curah hujan. Iklim juga mempengaruhi kesuburan tanah, tetapi kesuburan tanah tidak berpengaruh terhadap iklim.
g. Topografi
Meliputi faktor ketinggian suatu tempat yang diukur dari permukaan laut dan latitude yaitu letak lintang yang diukur dari garis khatulistiwa. Topografi mempunyai pengaruh yang besar terhadap penyebaran mahluk hidup, yang tampak jelas pada penyebaran tumbuhan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan topografi yang mengakibatkan intensitas cahaya , suhu dan curah hujan yang berbeda-beda disetiap tempat.
B. Komponen Biotik
Komponen Biotik adalah berbagai jenis mahluk hidup yang terdapat dalam ekosistem , dimana setiap mahluk hidup tersebut memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda di dalam lingkungannya. Yaitu :
a. Produsen
Merupakan penghasil yang terdiri dari organisme autotrof yaitu organisme yang dapat mensintesis makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari. Organisme autotrof mampu menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik melalui fotosintesis atau kemosintesis. Organisme autotrof biasanya adalah tumbuhan berklorofil yang melakukan fotosintesis yaitu tumbuhan hijau serta ganggang hijau biru serta beberapa jenis.
b. Konsumen
Merupakan pemakai yang terdiri atas organisme heterotrof yaitu organisme yang menggunakan senyawa organik ang dihasilkan oleh produsen karena tidak mampu menyusun senyawa organik atau membuat makanannya sendiri . Untuk memenuhi kebutuhan makanannya , organisme ini bergantung pada organisme lain. Hewan dan manusia tergolong kelompok ini.
c. Dekomposer atau pengurai
Merupakan organisme yang menguraikan sisa-sisa organisme untuk memperoleh makanan atau bahan organik yang diperlukan. Penguraian ini memungkinkan zat-zat organic yang kompleks terurai menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Zat-zat ini kemudian dimanfaatkan kembali oleh produsen. Pengurai umumnya berupa mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Kegiatan Manusia yang Merusak Ekosistem
Semakin bertambahnya populasi manusia, maka semakin banyak lahan yang dibutuhkan manusia untuk pemukiman dan lahan pertanian. Ini akan sangat mempengaruhi keseimbangan alam. Manusia perlu tempat tinggal, maka dibutuhkan lahan yang luas untuk membuat rumah, sehingga hutan-hutan yang ada ditebang untuk dijadikan tempat tinggal.
Untuk membangun rumah diperlukan pasir dan batu, maka penambangan pasir dan batupun dapat merusak keseimbangan alam. Bukit-bukit digali dan diambil pasirnya, serta sungai-sungai diambil batunya. Karena semakin banyaknya populasi manusia, maka perlu tersedia lahan yang luas untuk dijadikan daerah pertanian,sehingga dibukalah daerah-daerah pertanian baru.
1. Perpindahan Penduduk
Perpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang didatangi menjadi sangat padat. Misalnya, perpindahan penduduk ke kota-kota besar. Semakin padat jumlah penduduk, semakin luas permukaan yang dibutuhkan. Perkampungan kumuh memengaruhi kualitas kesehatan manusia. Selain itu, meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan pencemaran lingkungan meningkat. perubahan penggunaan lahan.
Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Perubahan fungsi lahan pun tidak saja terjadi pada lahan pertanian, hutan pun akan berkurang luasnya. Hasilnya, keseimbangan ekosistem hutan pun akan terganggu. Timbullah beberapa perubahan lingkungan yang dapat merusak lingkungan, seperti banjir dan tanah longsor, karena berkurangnya hutan yang berisi pepohonan yang dapat menyerap air.
2. Polusi Udara
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.
3. Penebangan Dan Pembakaran Hutan
Hutan memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan, pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, tempat berlindung dan berkembang biak hewan liar, penyedia oksigen bagi manusia dan hewan, mencegah erosi, menahan angin, dan masih banyak lagi. Penebangan dan pembakaran hutan dapat membuat hutan menjadi gundul. Akibat penebangan dan pembakaran hutan adalah :
- Punahnya berbagai jenis hewan karena tidak mempunyai tempat berlindung.
- Suhu lingkungan meningkat.
- Ketika musim hujan tiba, maka tidak ada akar-akar tumbuhan yang akan menahan jatuhnya air hujan dan menyerapnya di dalam tanah. Akibatnya lapisan tanah bagian atas yang banyak mengandung humus akan hanyut terbawa air hujan dan menyebabkan tanah menjadi tandus.
- Terjadi banjir dan tanah longsor.
4. Perburuan Liar
Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan mempengaruhi keseimbangan ekosistem, karena hal itu akan memutus jaring-jaring makanan dihutan itu.
5. Pembangunan Industri (Pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk membuat barang-barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga memiliki sisi negatif karena akan menghasilkan limbah pabrik. Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka akan mengakibatkan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
6. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau.
Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
7. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian.
Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
8. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
9. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.