Perkembangbiakan Makhluk Hidup

Perkembangbiakan Makhluk Hidup

Salah satu ciri khas makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang biak. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah untuk menghasilkan keturunan, sehingga dapat mempertahankan kelestariannya. Oleh karena itu, walaupun makhluk hidup banyak yang mati, tetap saja makhluk hidup itu ada, bahkan makin bertambah banyak.

Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan beranak, bertelur, bertelur-beranak, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan berlangsung secara generatif (kawin) melalui proses penyerbukan dan secara vegetatif (tidak kawin), misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbiakan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, mencangkok, merunduk dan kultur jaringan.

A. Perkembangan Manusia
Perkembangbiakan pada manusia berlangsung dengan cara generatif (kawin). Perkembangan tersebut dimulai dengan peleburan antara sel kelamin jantan (disebut sperma) dengan sel kelamin betina (disebut ovum). Sperma dihasilkan oleh testis dan mengalami pemasakan dalam saluran sperma lalu dikeluarkan melalui penis. Sel telur dikeluarkan melalui saluran telur dan berhenti di rahim. Jika sel telur bertemu sperma maka terjadilah pembuahan.

Sel telur yang telah dibuahi sperma disebut zigot. Zigot tumbuh dan berkembang di dalam rahim (uterus) menjadi embrio. Pada waktu embrio berkembang, rahim juga ikut membesar. Itulah sebabnya saat ibu hamil tampak perutnya membesar. Embrio terus tumbuh dan berkembang menjadijanin. Setelah usia janin mencapai kurang lebih sembilan bulan, lahirlah menjadi bayi.

Tahap Perkembangan Manusia
Semua makhluk hidup akan mengalami perubahan sepanjang hidupnya. Perubahan tersebut terjadi secara perlahan-lahan dan bertahap. Tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia terbagi menjadi tujuh,yaitu:

  1. Tahap sebelum lahir disebut juga tahap pranatal. Tahap ini mulai dari pembuahan hingga janin dilahirkan. Ketika lahir, bayi akan menangis. Pada saat itulah bayi mulai bernapas menggunakan paru-paru.
  2. Tahap orok, yaitu sejak lahir hingga berusia dua minggu. Saat lahir tulang bayi adalah tulang rawan, belum keras. Pada saat ini terjadi gerak reflek, seperti menguap, mengisap, dan menelan.
  3. Tahap bayi, yaitu sejak usia dua minggu hingga usia dua tahun. Pada tahap ini bayi mulai belajar membalikkan badan, belajar duduk, berdiri hingga akhirnya berjala. Bayipun mulai berbicara.
  4. Tahap anak-anak usia 2 tahun sampai usia 11 tahun. Pada usia ini pertumbuhan lambat
  5. Tahap remaja yaitu usia 11 tahun sampai 19 tahun bagi perempuan, bagi laki-laki antara 12 tahun sampai 21 tahun. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan fisik yang pesat ditandai dengan perubahan fisik yang menonjol, seperti perkembangan daya pikir dan daya ingat cepat.
  6. Tahap dewasa adalah tahap tubuh berada pada puncak perkembangan baik fisik maupun mental. Pada tahap ini, fisik sudah tidak tumbuh lagi, malahan cenderung menurun. Wanita usia 45 sampai 50 tahun sudah tidak dapat melahirkan lagi (menopause).
  7. Masa tua adalah masa penurunan kondisi fisik, gerakan menjadi
Masa Pubertas
Pada usia tertentu terjadi perubahan khas. Itulah sebabnya kita dapat memperkirakan usia seseorang berdasarkan perubahan pada tubuhnya. Seseorang yang telah mencapai usia dewasa juga memiliki ciri tubuh yang khas. Pada pertumbuhan manusia untuk mencapai dewasa ditandai terjadinya perubahan khas pada tubuhnya.
Ciri khas pada perempuanCiri khas pada laki-laki
  1. Payudara dan pinggul mulai membesar.
  2. Mulai menstruasi.
  3. Suara lebih rendah.
  4. Bersifat keibuan.
  5. Emosi meningkat
  6. Tumbuhnya rambut pada ketiak dan kemaluan
  1. Tumbuh kumis dan jenggot.
  2. Suara mulai  pecah dan lebih berat.
  3. Bahu dan dada melebar.
  4. Otot lengan dan kaki lebih kekar.
  5. mengalami mimpi basah.
  6. Tumbuhnya bulu pada ketiak dan kemaluan.
Pada masa memasuki usia dewasa (pubertas) alat reproduksi (perkembangbiakan) manusia mulai berfungsi. Kelenjar kelamin jantan (testis) pada laki-laki mulai menghasilkan sperma (sel kelamin jantan). Kelenjar kelamin betina (ovarium) pada wanita mulai menghasilkan ovum (sel kelamin betina/sel telur). Pada umumnya pubertas atau masa memasuki usia dewasa bagi laki-laki dan perempuan tidak sama. Biasanya pubertas pada remaja putri kira-kira umur 10 sampai 12 tahun. Sedangkan masa pubertas pada laki-laki kira-kira umur 12 sampai 14 tahun.

B. Perkembangbiakan Pada Hewan
Hewan dapat berkembang biak dengan membelah diri, bertunas, fragmentasi, bertelur, bertelur-melahirkan, dan melahirkan.Secara umum  ada dua macam perkembangbiakan pada hewan yaitu perkembangan secara kawin (generatif) dan secara tak kawin (vegetatif).

1. Perkembangbiakan Hewan Secara Generatif
Perkembangbiakan hewan secara kawin dibedakan menjadi tiga yaitu bertelur (ovipar), melahirkan (vivipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar). berikut ini penjelasan mengenai perkembangbiakan hewan secara kawin.

a. Bertelur (ovipar)
Hewan yang bertelur adalah hewan betina setelah terjadinya pembuahan.  Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:
  • Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contohnya: ayam dan burung.
  • Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina. Contohnya: katak dan ikan.
Selain golongan hewan unggas (itik, angsa, ayam), hewan yang berkembang biak dengan bertelur, antara lain golongan ikan (lele, gurame, mujair, dll), serangga (belalang, kupu-kupu), amfibi (katak dan kodok) dan reptil (ular, cicak, kadal, buaya).

Pada hewan bertelur tersebut, zigot (hasil pembuahan) tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio mendapatkan makanan dari makanan cadangan yang terdapat di dalam telur. Cadangan makanan berupa kuning telur yang banyak mengandung lemak dan putih telur yang banyak mengandung protein.

b. Melahirkan (vivipar)
Hewan yang berkembang biak dengan melahirkan disebut hewan vivipar. Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan mengalami pembuahan di dalam. Hewan yang melahirkan sebetulnya juga bertelur terlebih dahulu. Hanya telurnya tidak dikeluarkan dari tubuh induknya.

Singa, kuda, kelinci, kambing, kerbau, dan sapi merupakan contoh hewan darat yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan yang hidup di air pun ada yang berkembang biak dengan cara melahirkan, seperti paus dan anjing laut.

Perbedaan ciri-ciri Hewan Bertelur dengan Hewan Melahirkan.
Ciri Hewan BertelurCiri Hewan Melahirkan
  1. Hewan muda keluar dari telur ketika menetas
  2. Anak berkembang di dalam telur atau di luar tubuh induknya
  3. Telur dierami induk atau ditimbun pasir (kura-kura)
  1. Hewan muda berkembang dalam rahim
  2. Hewan muda keluar dari induk dalam keadaan sempurna
  3. Mempunyai kelenjar susu dan mempunyai bulu/rambut
3. Hewan Bertelur dan Melahirkan (ovovivipar)
Pembuahannya pada hewan ovovivipar terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di namakan kehamilan.

Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur. Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan juga melahirkan di antaranya: ular, ikan hiu, dan kadal.

2. Perkembangbiakan Hewan Secara Vegetatif
Perkembangbiakan hewan secara vegetaif dibedakan menjadi membelah diri, tunas dan fragmentasi. Berikut ini penjelasan mengenai perkembangbiakan hewan secara vegetatif.

a. Membelah diri
Hewan-hewan yang berkembang biak dengan membelah diri pada umumnya merupakan hewan bersel satu. Hewan bersel satu sangat kecil (mikroskopis), Hewan yang berkembang biak dengan cara membelah diri, misalnya Amoeba.

Bentuk tubuh Amoeba selalu berubah-ubah. Amoeba hidup di tempat berair, seperti: danau, sungai,
dan tanah basah. Pembelahan pertama kali tejadi pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah. Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang kembar. Tiap sel hasil pembelahan menjadi individu baru yang dapat tumbuh dan berkembang biak.

Selain Amoeba, hewan bersel satu yang lain yang berkembang biak dengan cara membelah diri antara lain Paramaecium. Tubuh Paramaecium tertutup oleh rambut-rambut halus (silia) dan bentuk tubuhnya mirip seperti sandal. Paramaecium hidup di dalam air. Contoh lainnya bintang laut. Bila bintang laut dibelah menjadi dua bagian, maka tiap bagian tubuhnya itu dapat tumbuh menjadi individu baru.

2. Tunas
Hewan yang berkembang biak dengan tunas, contohnya Hydra. Tunas terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Tunas terbentuk dari dinding tubuh induknya yang menonjol. Tunas mengalami pertumbuhan dan akhirnya melepaskan diri sebagai individu baru.

3. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan pada hewan, dimana individu baru terbentuk dari patahan atau potongan tubuh induknya. Hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi, misalnya cacing (cacing pita dan cacing planaria).

C. Perkembangbiakan Pada Tumbuhan
Perkembangbiakan tumbuhan dapat melalui perkembangbiakan generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif dapat terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

1. Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif terbagi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.

a. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan vegetatif alami dilakukan dengan umbi, akar, geragih, dan tunas.
Jenis PerkembangbiakanContoh TumbuhanGambar
Umbi lapisBawang merah, bawang putih, dan bunga lili
Umbi batangKentang dan ketela rambat
GeragihArbei dan rumput teki.
Akar tinggalJahe, kunyit, temu, dan lengkuas
TunasTanaman pisang, bambu, dan tebu
Tunas AdventifSukun dan kesemek (akar), Cocor bebek (daun)
b. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten/sambung, dan merunduk.

  1. Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memodong dahan induknya. Tumbuhan yang bisa dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau berkeping dua. Contoh tumbuhan yang biasa dicangkok adalah durian, rambutan, mangga, jambu, dan jeruk.
  2. Okulasi atau menempel. Okulasi adalah menempelkan mata tunas dari tumbuhan yang sama namu memiliki sifat yang berbeda. Contohnya adalah menempel atau okulasi mangga manalagi dengan mangga arum manis, rambutan yang berbuah banyak tapi rasa kurang manis dengan rambutan yang berbuah manis. Tujuan okulasi adalah untuk menghasilkan tanaman yang unggul.
  3. Menyambung / mengenten. Menyambung adalah menggabungkan dua jenis tumbuhan yang sama tapi sifatnya berbeda dengan cara menyambung. Contohnya adalah menyambung mangga yang berbuah asam tapi akarnya kuat dengan buah mangga yang manis tapi akarnya lemah.
  4. Stek adalah usaha memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong-memotong bagian induknya. Contoh tumbuhan yang biasa di stek adalah singkong, mawar, melatu, kangkung, dan tebu.
  5. Merunduk adalah usaha memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan cabang induknya pada tanah. Contohnya adalah anggur, selada air, apel, anyelir, dan alamanda.

2. Perkembangbiakan Tumbuhan dengan Cara Generatif
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan melalui biji. Biji adalah bagian dari buah. Perkembangbiakan ini dapat dilakukan oleh manusia, serangga, dan angin. Hasil pembiakan ini bisa sama dengan induknya, bisa juga berbeda. Bunga dan biji terdapat pada tumbuhan tertentu. Fungsinya adalah sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan.

Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Sedangkan, putik merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik.

Biji merupakan bakal tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai. Bagian yang tumbuh pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya.

Penyerbukan
Cara penyerbukan berdasarkan asal putik dan serbuk sarinya dapat dikelompokan menjadi empat cara, yaitu: penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar.

  1. Penyerbukan Sendiri. Penyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Penyerbukan ini terjadi pada bunga sempurna, misalnya: tumbuhan kacang tanah, jambu, atau mangga.
  2. Penyerbukan Tetangga. Penyerbukan tetangga terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang berlainan, tetapi masih berada dalam satu tumbuhan, misalnya: penyerbukan pada tumbuhan jeruk dan rambutan.
  3. Penyerbukan Silang. Penyerbukan silang terjadi apabila serbuk sari dari suatu tumbuhan jatuh pada kepala putik bunga tumbuhan lainnya yang sejenis, contohnya pada tanaman padi dan jagung.
  4. Penyerbukan Bastar. Penyerbukan bastar terjadi apabila serbuk sari suatu bunga jatuh ke putik bunga tumbuhan lain yang berbeda varietasnya. Tujuannya adalah untuk menggabungkan sifat yang dikehendaki dari dua jenis tumbuhan dalam satu tumbuhan.

Silahkan Tulis Komentar Anda