dapat mudah ditemukan dengan menjawab pertanyaan “Paragraf tersebut membahas mengenai apa?”, jawaban pertanyaan tersebut merupakan gagasan pokok.
Pak Guru senang mengamati sikap siswa-siswinya yang bersahabat. Terkadang, Pak Guru memperhatikan mereka saat bermain dan belajar bersama, sambil tersenyum. Hari ini Pak Guru mengirimkan sebuah surat untuk Edo. Berikut isi surat Pak Guru.
Depok, Sabtu, 15 November 2014
Muridku tersayang Edo
Jalan Puspa Indah No.31
Jakarta
Edo muridku,
Bapak sungguh bahagia melihat sikapmu terhadap teman-teman. Kamu selalu berbuat baik kepada mereka. Bapak menyaksikan sendiri saat kamu menolong Udin. Saat itu Udin terluka karena terjatuh dari sepeda. Tanpa banyak bicara, kamu menolongnya. Memapahnya sampai ke rumah. Walaupun rumah kalian berbeda arah.
Begitu pula saat Dayu sakit. Kamu datang ke rumahnya sepulang sekolah. Bapak sungguh bangga memiliki murid sepertimu.
Tetaplah menyebarkan kasih sayang. Karena sesama manusia harus saling menyayangi.
Gurumu
Pak Tono
Memapah: menolong orang berjalan dengan menyangga tangan orang itu.
Arah: tujuan
Berilah tanda lingkaran (O) pada tanggapan yang sesuai dengan surat dan tanda (X) pada tanggapan
yang tidak sesuai dengan isi surat.
No. | Tanggapan | O | X |
---|---|---|---|
1. | Pak Guru bahagia melihat sikap Edo terhadap teman-teman. | O | - |
2. | Pak Guru kasihan terhadap Edo. | - | X |
3. | Pak Guru bangga memiliki murid seperti Edo. | O | - |
4. | Pak Guru sedih melihat Edo. | - | X |
5. | Pak Guru marah melihat Edo. | - | X |
Ayo Lakukan
Tulislah gagasan pokok yang terdapat pada surat Pak Guru untuk Edo dengan rapi pada tempat yang tersedia.
Pak Tono bahagia melihat sikap Edo
Ayo Amati
Edo bersahabat dengan Udin, Lani, Dayu, Siti, dan Beni. Mereka saling menyayangi. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Berilah tanda centang (√) pada gambar-gambar perilaku yang menunjukkan sikap bersahabat sesuai dengan Pancasila sila kedua.
Contoh-contoh pengamalan sila kedua. Sebagai referensi guru, berikut ini merupakan butir-butir Pancasila sila kedua:
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda- bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepo selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Ayo Certitakan
Apakah kamu punya sahabat? Bagaimana sikapmu terhadap sahabatmu? Bagaimana sikapnya terhadapmu? Apakah sikap-sikap yang kalian lakukan sesuai dengan Pancasila sila kedua? Ceritakan pengalamanmu!
Aku memiliki sahabat bernama Dodi. Kami tinggal di kompleks yang sama. Setiap pagi Dodi selalu mampir ke rumahku untuk berangkat ke sekolah bersama-sama. Kami berdua satu kelas yaitu di kelas III. Setiap ada pekerjaan rumah Dodi datang ke rumahku untuk mengerjakan PR besama-sama. Kadang-kadang aku yang datang ke rumah Dodi untuk belajar bersama. Kami saling menyayangi dan saling menghargai satu sama yang lain.
Ayo Lakukan
Edo, Dayu, Udin, Lani, Siti, dan Beni senang bermain lomba lari. Dalam permainan ini, orang yang berhasil mencapai garis akhir lebih dulu adalah pemenangnya. Permainan ini melatih daya tahan otot dan kecepatan. Dalam berlari kita harus menjaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh. Gambar di bawah ini menunjukkan cara berlari yang benar
Pada gerak lari cepat (sprint) berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang sukar. Pembelajaran ini digunakan untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari sprint. Metode yang dapat diterima untuk mengembangkan teknik sprint adalah berlatih bagian demi bagian secara benar dan secara perlahan dalam masa latihan secara formal. Segera tingkatkan kecepatan berlari sesudah melakukan gearakan dengan irama yang benar. Anda harus melakukan latihan ini dengan sungguh-sungguh. Jarak yang diajurkan adalah 10 sampai 15 meter dengan 2 sampai 3 kali pengulangan. Anda boleh berjalan ketika kembali ke tempat semula.
Lari Cepat (Sprint)
1. Sikap awal gerak lari cepat (sprint)
Usahakan posisi badan agak condong ke depan, pandangan lurus kedepan, siku ditekuk, kepalkan telapak tangan dan setelah mendengar aba-aba misalnya lakukan sikap gerakan lari sprint, maka Anda cepat melakukan gerakan tersebut.
2. Berjalan dengan lutut diangkat tinggi
Coba berjalan perlahan, angkatlah paha depan dengan kuat sampai pada posisi sejajar dengan tanah. Kedua lengan ditekuk dengan sudut sikut sebesar 90 derajat. Tungkai pendukung diluruskan penuh dari mulai ujung kaki bersamaan dengan ketika mengangkat lutut yang berlawanan
3. Berjalan dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai
Berbeda dengan latihan yang terdahulu di sini tungkai diluruskan setelah paha diangkat tinggi sejajar dengan tanah. Latihan dilakukan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
Meluruskan tungkai kiri sampai berdiri di atas ujung kaki, mengangkat paha kanan sampai sejajar dengan tanah. Tungkai kanan diturunkan dan diinjakan di tanah. Kemudian kaki kiri dilangkahkan ke depan dengan wajar untuk mengulangi gerakan selanjutnya. Sekarang tungkai kanan diluruskan dan berdiri dengan pergelangan kaki lurus angkat tungkai kiri ke atas sampai paha dalam posisi sejajar dengan tanah, kemudian luruskan bagian bawah tungkai ini sampai dalam keadaan depan dengan wajar
4. Meloncat-loncat lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai
Loncatan cukup dilakukan 3 sampai dengan 4 langkah pendek dengan beberapa kali istirahat, aktivitas loncatan sama dengan loncat tali. Seperti latihan yang terdahulu, lakukanlah selah-olah anda mau melompat tali. Kedua paha diangkat horizontal, dan bagian bawah tungkai ditendangkan sampai posisi tungkai dalam keadaan lurus. Pandangan lurus kedepan, kedua lengan membentuk sudut 90 derajat di depan sikut dan ayunkan ke duanya ke depan dan kebelakang dengan kuat.
5. Berlari dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan bagian bawah tungkai
Gerakan simulasi ini menyerupai gerakan menyepak ala kuda, gerakan maju dilakukan dengan pelan, tetapi kecepatan dari kedua tungkai menyerupai lari ditempat. Pelaku (atlet/anak) dapat memulai gerakan lari dengan lutut diangkat tidak begitu tinggi. Dalam satu kali irama langkah angkatlah lutut dan luruskan tungkai bagian bawah.
6. Menendang Pantat
Setiap anda bergerak pelan ke depan, tendangkan tumit ke belakang dan cobalah untuk dapat menyentuh pantat. Latihan ini untuk membantu membentuk gerakan menendang ke belakang badan dan juga memperlonggar otot quadriceps femoris.
7. Gerakan lengan pada lari cepat (sprint)
Dalam latihan ini, anda berkosentrasi pada pemeliharaan sudut lengan pada sikut sebesar 90 derajat dan ayunan ke depan dan kebelakang harus pararel dengan arah lari. Gerakan ini mulai dengan berdiri di tempat kemudian sambil jalan, lari pelan dan sprint.
Catatan :
a. Condong badan kurang lebih 45 derajat.
b. Tariklah sikut belakang dan ke depan.
c. Kedua tangan dan otot-otot muka muka dan leher rileks.
d. Melihatlah ke depan dan condongkan ke depan.
e. Biarkanlah tungkai bergerak dengan sendirinya dan berkonsentrasilah pada kedua lengan.
8. Berlari lutut diangkat tinggi diikuti akselarasi lari cepat
Bergeraklah pelan ke depan sejauh 5 mater, mengutamakan pengangkatan lutut tinggi tetapi tanpa harus meluruskan bagian bawah tungkai. Pada isyarat tertentu secara serentak sprint sejauh 10 meter, berakselerasi secepat mungkin.
Catatan :
a. Jaga agar tubuh bagian bawah tetap tegak selama lutut diangkat tinggi. Pada isyarat tertentu condongkan badan ke depan dan tolakkan tungkai dengan kuat untuk melakukan akselerasi.
b. Gerakan kedua lengan sekuat mungkin ke depan dan kebelakang dan jangan menyilang badan.
c. Pandangan ke depan dan badan jangan bersandar ke belakang.